Beberapa penumpang menunggu waktu keberangkatan bus Trans Metro Dewata di Terminal Ubung, Denpasar. Pemerintah menyiapkan bus ini beserta rutenya sebagai layanan transportasi pada masyarakat dan upaya dalam mengurangi kepadatan lalu lintas. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Transportasi umum bus Trans Metro Dewata (TMD) telah Kembali beroperasi sejak April 2025. Lima bulan beroperasi, hingga saat ini jumlah penumpang per hari rata-rata 4.000-an orang di seluruh koridor.

Dari data yang ada, pada bulan Agustus 2025 (hingga tanggal 25), jumlah penumpang di seluruh koridor mencapai 4.797 orang per hari. Dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Juli 2025), jumlah penumpang mencapai 4.734 orang per hari.

Kepala UPTD Trans Bali/Trans Sarbagita, Nyoman Wiratama, Rabu (27/8) mengatakan, target pendapatan dari operasional TMD sejak mulai dioperasikan kembali yakni Rp3,2 miliar. Dengan tarif umum Rp4.400 dan tarif pelajar, mahasiswa, lansia, disabilitas Rp2.000, maka target penumpang yang dapat diangkut untuk tahun ini sebanyak 1,2 juta orang. “Ini acuan kami dalam 8 bulan operasional, karena kami mulai beroperasi akhir April lalu,” ujarnya.

Baca juga:  PKK Bergerak Wujudkan Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19

Dikatakan jumlah penumpang yang telah diangkut sejak akhir April hingga 25 Agustus 2025 sebanyak 119.932. Dari jumlah itu, koridor I (GOR Ngurah Rai-Terminal Pesiapan Tabanan) paling banyak penumpang dengan total sebanyak 28.943 orang. Sedangkan koridor II (GOR Ngurah Rai-Politeknik Negeri Bal) sebanyak 26.011, koridor III (dengan rute Terminal Ubung – Matahari Terbit) sebanyak 12.295 orang.

Sedangkan data Juli 2025 total penumpang mencapai 146.754. Koridor terbanyak yang digunakan penumpang yaitu koridor I sebanyak 35.340 orang, koridor II sebanyak 29.971 orang dan koridor III sebanyak 17.336.

Baca juga:  Perahu Terbalik, 10 Penumpang Tercebur ke Laut

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Denpasar, I Ketut Sriawan mengatakan, untuk mengubah perilaku masyarakat terbiasa menggunakan angkutan umum, pihaknya berencana akan berkoordinasi dan sosialisasi dengan kades, lurah, kaling untuk naik angkutan umum. Tujuannya untuk meningkatkan seat load factor.

Pemerintah Kota Denpasar sudah berkontribusi Rp14-15 miliar untuk operasional TMD berkolaborasi dengan Badung, Gianyar, Provinsi. “Ini salah satu upaya kita untuk mengurangi kemacetan dengan menggunakan angkutan umum, di samping menekan polusi udara,” ujarnya.

Baca juga:  Biaya Pelayanan Penumpang Turun 50 persen

Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan bus sekolah gratis. Ada 18 bus yang disiapkan dengan kapasitas masing-masing bus 20 anak. Penggunaan bus sekolah cukup tinggi karena total penumpang anak sekolah yang dilayani mencapai 900 orang bahkan ada daftar tunggu layana n mencapai 200 anak. “Kemarin kita dapar bantuan dari kementerian, melakukan upaya mengatasi kemacetan dan menjaga keselamqtan anak sekolah sehingga diberika  hadiah satu bus,” ungkapnya. (Citta Maya/balipost)

 

BAGIKAN