
BANGLI, BALIPOST.com – Pendapatan asli daerah dari retribusi pasar rakyat masih jauh dari target. Hingga pertengahan tahun, realisasi yang tercatat baru 28,17 persen.
Pada tahun 2025 ini, Pemkab Bangli memasang target pendapatan dari retribusi pasar sebesar Rp 7,9 miliar. Sedangkan realisasinya hingga Juli baru mencapai Rp 2 miliar.
Kepala Dinas perindustrian dan Perdagangan kabupaten Bangli Nasrudin mengakui capaian ini masih rendah. Dia menyatakan akan segera melakukan evaluasi. Nasrudin menduga salah satu faktornya adalah karena banyaknya hari raya yang membuat sejumlah pedagang tidak berjualan. “Kalau kebocoran, saya kira tidak ada,” ujarnya Kamis (21/8).
Disampaikan bahwa dari seluruh pasar rakyat yang dikelola Disperindag, Pasar Kidul menjadi penyumbang pendapatan terbesar. Dimana realisasi di pasar ini mencapai Rp 1 miliar lebih. Hal ini disebabkan karena Pasar Kidul beroperasi setiap hari dan memiliki jumlah pedagang yang lebih banyak dibandingkan pasar lainnya.
Disperindag Bangli berkomitmen untuk terus berupaya mengejar target yang masih tersisa Rp 5 miliar hingga akhir tahun ini. upaya yang dilakukan untuk mengejar target, salah satunya dengan melakukan pendekatan kepada petugas pungut maupun pedagang.
Sebagaimana yang diketahui, selain pasar Kidul, Disperindag Bangli mengelola Pasar singamandawa di Kecamatan Kintamani, Pasar Kayuambua di Kecamatan Susut dan Pasar Yangapi di Kecamatan Tembuku. (Dayu Swasrina/Balipost)