Dewa Made Mahayadnya. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Isu terkait adanya proyek luxury, di antaranya lapangan golf dan mal, di balik penutupan TPA Suwung santer tersiar di media sosial.

Adanya dugaan ini pun mendapat tanggapan dari Ketua DPRD Bali, Dewa Made Mahayadnya atau yang akrab disapa Dewa Jack.

Ia mengaku belum menerima informasi resmi terkait penutupan TPA Suwung karena imbas dari proyek luxury di kawasan KEK Kura-kura Bali.

“Kita akan pikirkan, tapi jujur belum sampai ke DPRD Bali. Kami hanya baru mengamati. Tentu setelah hari jadi Pemprov Bali tanggal 14 kita akan memberikan pendapat,” ujar Dewa Jack usai Rapat Paripurna ke-32 DPRD Bali, di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Selasa (12/8).

Baca juga:  Ibu Kandung Ketua DPRD Bali Tutup Usia

Politisi PDIP ini, mengatakan bahwa hingga kini pihaknya masih melakukan koordinasi dengan eksekutif mengenai hal tersebut untuk menjawab kecurigaan masyarakat Bali.

Dewa Jack meminta agar tak berangan-angan. Terlebih lagi isu penutupan TPA Suwung akan menjadi berbagai infrastruktur juga sebelumnya sudah gencar beredar.

“Janganlah berandai-andai. Dari dulu juga gitu. Kan jadi begini, kan jadi Bandara, kan jadi begini. Belum nyampai ke DPRD Bali,” kata Dewa Jack.

Namun, jika nantinya penggunaannya memang diperuntukan proyek tersebut agar paling tidak memakai pantai atau pinggiran laut, sesuai dengan Undang-undang Provinsi yakni berjarak 10 mil.

“Pasti akan menjadi pertimbangan kita seandainya ada pembangunan ke depan. Kepemilikan tanahnya masih pusat. Jadi tentu LH (Kementerian Lingkungan Hidup,red) yang nanti menentukan,” tandasnya.

Baca juga:  Kroditnya TPA Suwung, Sebabkan Tumpukan Sampah Menggunung di Pantai Kuta

Percepatan Penutupan TPA Suwung

Sebelumnya, PT BTID menegaskan tidak pernah mendorong percepatan penutupan TPA Suwung.

Kepala Komunikasi PT BTID, Zakki Hakim, menegaskan bahwa penutupan tersebut sepenuhnya merupakan kebijakan pemerintah.

“Penutupan TPA Suwung ini adalah kebijakan dari pemerintah provinsi dan instansi terkait. Sesuai dengan pernyataannya Menteri KLH ya, Kementerian Lingkungan Hidup kepada semua kepala daerah di Indonesia terkait pengolahan sampah tanpa sistem open dumping. Ya, keputusan ini bukan dari kami dan berada di luar kendali kami,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (11/8).

Menanggapi isu bahwa penutupan TPA Suwung terkait rencana pembangunan lapangan golf, Zakki menegaskan hal itu tidak ada hubungannya dengan Kura-kura Bali.

Baca juga:  Menteri LH Sebut Kewenangan Penutupan TPA Suwung Pada Menteri PU

“TPA Suwung itu bukan wilayahnya Kura-Kura Bali ya. Itu kan lahannya Tahura milik pemerintah pusat yang dipinjamkan ke pemerintah provinsi sih kalau enggak salah dan digunakan oleh pemerintah kota dan kabupaten. Jadi ya kita enggak ada (kaitannya,red) udah beda areal gitu,” tegasnya.

Ia juga menepis tudingan bahwa pihaknya mendorong percepatan penutupan TPA Suwung. Zakki mengingatkan bahwa persoalan TPA Suwung sudah menjadi isu lama, bahkan sebelum adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali.

Menurutnya, penutupan TPA Suwung memerlukan kerja sama semua pihak untuk mewujudkan sistem pengelolaan sampah Bali yang sehat dan berkelanjutan. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN