
SINGARAJA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng memastikan akan melakukan penataan di kawasan Pelabuhan Tua Buleleng pada Februari 2026. Rencananya, restorasi bernuansa heritage ini menelan anggaran hingga Rp 25 miliar.
Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra dikonfirmasi Minggu (10/8) mengatakan Detail Engineering Design (DED) penataan telah rampung. Restorasi ini tak sekadar membenahi dermaga, tetapi juga memulihkan identitas Buleleng sebagai kawasan bersejarah.
Ruang lingkup penataan mencakup kawasan pesisir Tukad Buleleng hingga Museum Soenda Ketjil, yang berada di sekitar pelabuhan. Program ini juga akan berjalan beriringan dengan penataan titik nol Kota Singaraja yang dijadwalkan mulai Februari 2026.
“Mulai tahun depan, Pelabuhan Buleleng akan kita tata kembali. Ini salah satu heritage penting di Kabupaten Buleleng,” ujarnya.
Pelabuhan Tua Buleleng tak hanya menjadi simbol sejarah, tetapi juga destinasi wisata unggulan Kota Singaraja. Setiap tahun, kawasan ini ramai dikunjungi wisatawan mancanegara yang ingin menelusuri jejak masa lampau. Bahkan, pada 2026 mendatang, sebanyak 12.000 wisatawan asal Taipei dijadwalkan berkunjung, dengan pelabuhan ini sebagai salah satu destinasi utama.
“Dalam waktu dekat saya akan diundang ke Taipei. Rencananya, mereka akan menginap tiga hari dua malam di Buleleng, dan Pelabuhan Buleleng akan menjadi salah satu tujuan mereka,” kata Sutjidra. (Yudha/Balipost)