Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengunjungi rumah duka Ni Jero Samiarsa yang merupakan ibunda Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara dan pengurus pusat PDIP, Bintang Puspayoga, pada Senin (4/8). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengunjungi rumah duka Ni Jero Samiarsa yang merupakan ibunda Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara dan pengurus pusat PDIP, Bintang Puspayoga, pada Senin (4/8).

Pantauan di lokasi, Megawati Soekarnoputri tiba di Jero Gede Penatih sekitar pukul 11.00 WITA. Mega didampingi sang anak, Prananda Prabowo, Hasto Kristiyanto, Gubernur Bali, Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali, Nyoman Giri Prasta, Connie Bakrie, dan kepala daerah se-Bali.

Kedatangan Megawati disambut di depan jero oleh I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Wakil Wali Kota I Kadek Agus Arya Wibawa serta Bintang Puspayoga. Sementara AAGN Puspayoga mendampingi tamu dan kepala daerah yang hadir.

Megawati Soekarnoputri digandeng Bintang Puspayoga saat berada di rumah duka Ni Jero Samiarsa yang merupakan ibunda Bintang Puspoyaga dan Wali Kota Denpasar, Jaya Negara pada Senin (4/8). (BP/Istimewa)

Diberitakan, palebon ibunda Jaya Negara akan dilaksanakan pada Senin siang ini. Palebon menggunakan tingkatan ngewangun. “Karena bagaimana pun juga ibu tiang seorang serati banten sehingga dibenarkan tingkatan upacaranya sampai ngewangun,” ungkap Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara belum lama ini.

Baca juga:  Korem Wira Satya Motori Bersih Sampah Pantai Kuta

Tingkatan upacara ini melibatkan seluruh organ tubuh (awangun) dalam upakara, sehingga perlengkapannya lebih banyak. Selain bade Batur Sari, palebon di Setra Desa Adat Peninjoan, Kelurahan Penatih, Denpasar akan diiringi Petulangan Lembu Istri Hitam, Ogoh-Ogoh Cupak, serta piranti lainnya.

Jaya Negara mengutarakan pelaksanaan palebon disiapkan secara bergotong-royong bersama seluruh elemen masyarakat, baik warga Banjar Saba, braya, semeton hingga pengayah-pengayah yang secara sukarela hadir.

Ia mohon permakluman serta memohon maaf kepada masyarakat yang biasa beraktivitas di kawasan Jalan Padma, Penatih, terlebih puncak acara akan berlangsung pada hari Senin. Sehingga sudah pasti akan menimbulkan kepadatan serta krodit berlalu lintas. “Kami sekeluarga mohon maaf, bilamana dalam prosesi ini mengganggu aktivitas masyarakat, atas permakluman tersebut kami menyampaikan terima kasih,” ujarnya.

Baca juga:  Dari Remaja Putri Tewas Lakalantas hingga WN India Menggelandang dan Mengemis

Ni Jero Samiarsa berpulang Kamis (17/7) pukul 15.00 di RS Ngoerah. Almarhum berpulang pada usia 90 tahun.

Jaya Negara menuturkan almarhumah masuk rumah sakit sejak tiga hari lalu. “Tapi sakitnya sudah lama, karena sudah umur, diabet, jantung, lever juga,” ujarnya.

Sejak tiga hari masuk rumah sakit, semua anak-anak almarhum pulang, termasuk Bintang Puspayoga. “Bintang dari rumah sakit sampai malam dan tidur disini (di Jero) semalam,” tuturnya.

Almarhum yang berasal dari Desa Sembung, Mengwi menikah dengan Gusti Ngurah Gde Sutedja (almarhum) dan melahirkan 9 anak, 3 diantaranya aktif di politik yaitu Jaya Negara, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dan I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya.

Baca juga:  Kembali Digulirkan, Pembangunan Parkir "Basement" Puputan Badung

Sebagai ibu tunggal karena ditinggal meninggal oleh suami tahun 1986, almarhum aktif sebagai wanita Hindu Bali dalam pembuatan banten. Semasa hidupnya, aktivitas sebagai seratilah yang menghidupi keluarganya. Hingga kini almarhum mampu mempekerjakan 8 orang, 1 diantaranya laki-laki.

“Dari kecil almarhum mahir membuat banten, beliau yang malah membiayai hidup kita semua. Lumayan hasil jual beli bantennya,” tuturnya.

Saat ditinggal ayah, Jaya Negara yang masih kuliah dan adiknya yang masih SMA, masih bergantung pada ibunya. “Waktu ditinggal Ajik, kita sudah besar-besar,” tuturnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN