Suasana loket pendaftaran pasien di RS Singasana. (BP/Bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Dalam upaya meningkatkan kenyamanan layanan dan mengurai penumpukan pasien, RSUD Singasana mulai menerapkan sistem pendaftaran dan antrean online. Langkah ini menjadi bagian dari transformasi digital pelayanan kesehatan yang kini menjadi tuntutan nasional.

Direktur RSUD Singasana, dr. I Wayan Doddy Setiawan, mengungkapkan, terobosan ini dalam Forum Konsultasi Publik (FKP) Triwulan II yang digelar Rabu (30/7).

Menurutnya, pemanfaatan teknologi digital seperti aplikasi Hi-Dok untuk pasien umum dan Mobile JKN untuk peserta BPJS, menjadi solusi untuk memecah kepadatan antrean, khususnya pada jam-jam sibuk.

“Dulu pasien harus datang pagi-pagi hanya untuk mengambil nomor antrian. Sekarang, cukup lewat ponsel, pasien bisa memilih poliklinik, waktu kunjungan, dan memantau antrian secara real time,” jelasnya.

Baca juga:  Makin Lengkap! BRImo Hadirkan Fitur Investasi Emas

Langkah ini tidak hanya memberikan kemudahan akses, tetapi juga meningkatkan efisiensi. Dengan sistem digital, proses administrasi berjalan lebih cepat karena data pasien sudah terintegrasi. Selain itu, keberadaan aplikasi memungkinkan pasien mengetahui status ketersediaan dokter dan menghindari waktu tunggu yang tidak pasti.

Namun, di tengah kemajuan ini, dr. Doddy tak menampik masih adanya tantangan. Salah satunya adalah kepadatan di loket pengambilan obat pada jam puncak. “Waktu tunggu di farmasi saat ini masih sekitar 15-20 menit. Ini masih menjadi pekerjaan rumah kami,” akunya

Baca juga:  Musik Mandolin, Alat Seni Musik Masa Penjajahan Jepang

Sementara itu dari data hingga pertengahan Juli 2025 mencatat RSUD Singasana menempati urutan ke-6 dalam kunjungan rawat jalan di antara rumah sakit umum se-Bali dengan kontribusi 7,44 persen. Sementara untuk rawat inap, RSUD Singasana berada di posisi ke-4 dengan angka 12,77 persen dari total kunjungan, berdasarkan data rujukan ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan.

Untuk mendukung peningkatan layanan, saat ini RSUD Singasana juga tengah melanjutkan pembangunan lantai dua gedung rawat inap, yang telah memasuki tahap pengecoran dak. Gedung ini akan menambah 37 tempat tidur untuk pasien kelas 1, 2, dan 3, khususnya untuk layanan bedah dan rawat inap internal.

Baca juga:  Mobile Legend Dongkrak Revenue Telkomsel 44 Persen

“Dengan penambahan ini, kita bisa antisipasi peningkatan permintaan rawat inap dan mencegah pasien menunggu terlalu lama karena keterbatasan tempat tidur,” tandas dr. Doddy.

Selain penambahan kapasitas, rumah sakit juga mempersiapkan agenda jangka menengah, yakni penataan halaman dan area parkir yang dijadwalkan mulai tahun 2026. Saat ini, pembangunan Padma di bagian depan sudah dimulai sebagai bentuk perhatian langsung dari Bupati Tabanan, guna memperluas akses pintu masuk utama rumah sakit. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN