Rapat Gabungan Eksekutif dengan Legislatif pada Jumat (25/7) lalu. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng mengajukan permohonan persetujuan kepada DPRD Buleleng untuk melakukan pinjaman daerah sebesar Rp 200 miliar ke Bank BPD Bali. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk menata ulang infrastruktur dan layanan RSUD Buleleng.

Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, menegaskan bahwa pinjaman ini menjadi solusi realistis di tengah keterbatasan fiskal daerah. Ia menggambarkan kondisi RSUD Buleleng saat ini sudah sangat memprihatinkan, dengan antrean pasien yang membludak di poliklinik, keterbatasan ruang ICU, serta bangunan rumah sakit yang belum terintegrasi dengan baik.

Baca juga:  Truk Tabrak Toko Sandal, Lima Petugas Angkut Sampah Terluka

“Kami melihat kondisi RSUD sudah sangat krodit. Kalau dibiarkan seperti ini, tidak akan mencerminkan rumah sakit rujukan regional, apalagi RSUD kita sedang menuju status RS pendidikan nasional,” ungkap Sutjidra beberapa waktu lalu.

Dana pinjaman itu akan dialokasikan untuk penataan gedung-gedung pelayanan utama seperti, Poliklinik dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif. Selain itu, RSUD Buleleng juga akan dilengkapi alat kesehatan modern.

Baca juga:  Nasabah BRI Sukses Bawa Kerajinan Bali Mendunia

“Selama ini masyarakat harus ke Denpasar untuk MRI, selain mahal, mereka harus menginap. Kalau sudah tersedia di Buleleng, akan jauh lebih mudah dan efisien bagi masyarakat,” tambahnya.

Sutjidra memastikan, pengajuan pinjaman ini telah dihitung secara matang, termasuk skema cicilan agar tidak mengganggu program pembangunan lain di daerah.
Sementara itu, Ketua DPRD Buleleng, Ketut Ngurah Arya, menyatakan bahwa DPRD secara prinsip menyetujui rencana pinjaman ini, selama aspek pengelolaan keuangan daerah tetap aman dan pembayarannya tidak mengganggu stabilitas fiskal.

Baca juga:  Tidak Bisa Ajukan PTSL, Anak Veteran Melapor ke Polda

“Kalau ini memang skala prioritas pemerintah daerah dan tujuannya untuk peningkatan layanan dasar kesehatan, kami setuju. Yang penting perhitungannya benar-benar matang,” tegasnya. (Yudha/Balipost)

 

BAGIKAN