Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Bali, I Gede Arya Sugiartha. (BP/win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Bali, I Gede Arya Sugiartha memastikan Pemprov Bali tidak campur tangan dalam proses penjurian wimbakara dan pacentokan atau lomba Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII.

“Juri-juri sudah seobjektif mungkin, Pemprov Bali sama sekali tidak ada campur tangan, semua kami serahkan ke dewan juri,” kata Gede Arya saat penyerahan hadiah juara untuk tujuh jenis perlombaan, Sabtu (19/7) sore.

Diketahui Pesta Kesenian Bali 2025 ini telah memasuki hari terakhir sejak dibuka Menteri Kebudayaan pada Sabtu (21/6) lalu.

Sepanjang penyelenggaraannya selain menampilkan wimbakara atau perlombaan turut berlangsung peed aya (pawai budaya), rekasadana (pagelaran), utsawa (parade), Bali World Culture Celebration (perayaan budaya dunia), kandarupa (pameran), kriyaloka (lokakarya), widyatula (sarasehan), Adi Sewaka Nugraha (penghargaan pengabdi seni), dan jantra tradisi Bali (pekan kebudayaan daerah).

Baca juga:  Selama Jadi Polisi Nyambi Jual Beli Mobil

Pada gelaran perlombaan telah berlangsung lomba mewarnai, gender wayang anak-anak, baleganjur remaja, mesatwa Bali, karya tulis berita kisah, taman penasar, dan tari barong ket.

Kepala Disbud Bali menyampaikan seluruh perlombaan dinilai sepenuhnya oleh sekurang-kurangnya tiga orang juri yang ahli di setiap jenis perlombaan, sehingga dipastikan nilai yang diberikan sudah sesuai dengan karya seni dan budaya yang disuguhkan peserta.

Merespons banyaknya komentar masyarakat agar sebaiknya tidak dilakukan perlombaan melainkan sepenuhnya pertunjukan agar tidak mengurangi semangat berkesenian, Gede Arya menegaskan bahwa dalam Pesta Kesenian Bali juara memiliki makna yang bebeda.

Baca juga:  PKB 2025, Badung Ikut Seluruh Materi dengan Anggaran Rp7 Miliar

“PKB menjadikan lomba sebagai sarana peningkatan capaian diri menuju kualitas yang lebih tinggi, berbeda dengan lomba dalam olahraga, seni dan budaya tidak mencari kalah dan menang,” ujarnya.

Kepada seluruh pemenang, Disbud Bali meminta agar menjadi percontohan bagi yang lain bukan untuk membandingkan hasil, dan bagi peserta lainnya diharapkan tidak berkecil hati.

“Wimbakara ini mencari contoh, jadi siapa yang dinobatkan dan tetapkan juara itu lah yang patut dicontoh, karena menilai karya seni itu sangat lah sulit, apalagi ajang PKB,” kata dia.

Baca juga:  Indikator Asesmen Diubah, Wilayah Jawa-Bali Jalani PPKM Level 1 Berkurang

“Jadi terima kasih, ada juga lomba-lomba baru dengan anak-anak yang tampil memukau, saya ikuti semua hampir tanpa celah, semuanya patut diberi dukungan dan motivasi,” sambung Gede Arya.

Untuk diketahui selama sebulan berlangsung, Pesta Kesenian Bali yang masuk daftar unggulan Karisma Event Nusantara Kemenpar ini diikuti oleh 517 lembaga seni dengan 20.089 seniman dan 592 sajian seni. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN