PT Angkasa Pura Indonesia (API) melakukan overlay landasan pacu di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Proses pengerasan ini diperkirakan akan memakan waktu hingga 10 bulan. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai melakukan pemeliharaan perkerasan landas pacu (runway). Proses perkerasan atau yang dikenal dengan istilah overlay ini dilakukan di seluruh permukaan runway, yakni sepanjang 3.000 meter dan lebar 45 meter dengan waktu pengerjaan mencapai 10 bulan.

General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab mengatakan, overlay merupakan bagian dari program pemeliharaan infrastruktur bandara.yang dilakukan untuk menjaga kekuatan struktur runway. Saat proses lepas landas atau pendaratan pesawat diperlukan permukaan yang datar dan kokoh dengan tingkat kekuatan tertentu sebagaimana dipersyaratkan dalam keselamatan penerbangan.

“Dua tahun terakhir berfokus pada revitalisasi dan optimalisasi di bagian sisi darat, meliputi terminal, akses jalan di dalam kawasan bandara, hingga pembangunan JPO. Tahun ini, kami berupaya meningkatkan kinerja bandara di area sisi udara, khususnya runway,” ungkap Ahmad Syaugi pada Selasa (15/7).

Baca juga:  Bupati Suwirta Rangkul Masyarakat Tata Kawasan Pantai

Menurutnya, landasan pacu merupakan salah satu alat produksi utama dalam mendukung operasional bandara dan saebagai pengelola bandara. Karena itu, pihaknya memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai. “Kami harus memastikan fasilitas ini selalu dalam kondisi baik dan laik pakai dari sisi kekuatan maupun keandalan strukturnya ” ujar Syaugi.

Dia menambahkan pekerjaan overlay yang sedang berlangsung direncanakan akan memakan waktu 10 bulan. “Sebelumnya kami melakukan evaluasi secara komprehensif terhadap kondisi perkerasan runway. Dari hasil evaluasi tersebut kami memutuskan untuk melakukan pemeliharaan dengan metode lapis ulang,” imbuhnya.

Baca juga:  Hari Pertama Berlakunya Jam Malam Banyak Sengaja Melanggar! Ini Kata Satpol PP

Berdasarkan lalu lintas penerbangan sepanjang tahun 2024 lalu, Bandara I Gusti Ngurah Rai menjadi bandara tersibuk kedua di Indonesia, dengan total 142 ribu pergerakan atau rerata 388 pergerakan pesawat per hari. Tidak hanya itu, Bandara I Gusti Ngurah saat ini juga melayani penerbangan-penerbangan dengan menggunakan tipe pesawat berbadan besar seperti Boeing 777- 300 ER (B773ER) dan Airbus 380-800 (A388).

Dikatakan, dengan trafik penerbangan yang terus meningkat setiap tahun serta pilihan pesawat berbadan besar yang digunakan oleh airline khususnya untuk penerbangan jarak jauh. Karena itu pihaknya merancang perkerasan runway agar memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi dan beban perlintasan yang berat.

“Langkah ini kami lakukan karena banyak penerbangan rute internasional dari dan ke Bali yang menggunakan pesawat berbadan besar. Seperti kita ketahui bersama, saat ini Bandara I Gusti Ngurah Rai menjadi satu-satunya bandara di Indonesia yang melayani penerbangan rutin pesawat terbesar di dunia, A388,” jelasnya.

Baca juga:  5 Fakta Menarik di Balik Lagu “Tresna Butuh Materi” Karya Mr Rayen

Untuk memastikan operasional penerbangan dapat berjalan dengan aman dan lancar, Manajemen Bandara I Gusti Ngurah Rai telah berkoordinasi dengan Airnav Indonesia cabang Denpasar dan para airline operator.

“Kami juga telah menerbitkan pemberitahuan kepada penerbang atau notice to airman (NOTAMN), karena selama waktu pekerjaan overlay untuk sementara runway kami tutup, yakni pada pukul 02.00 WITA sampai dengan 07.00 WITA,” terangnya seraya meminta airline operator untuk menyesuaikan jadwal penerbangannya dari dan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai. (Parwata/balipost)

BAGIKAN