Usir- Petani saat mengusir hama burung di Subak Susuk, Desa Jasri, Kelurahan Subagan, Karangasem. (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Sejumlah petani yang ada di Subak Susuk, Desa Jasri, Kelurahan Subagan, Kecamatan/Kabupaten Karangasem menutupi tanaman padi mereka dengan jaring. Hal itu dilakukan agar padi yang sudah siap panen tidak diserang atau dimakan hama burung.

Salah seorang petani, Ni Nyoman Suastini, pada Jumat (11/7), menuturkan kalau, dirinya memiliki padi seluas 20 are. Kata dia, dirinya setiap hari menjaga padinya agar tidak dimakan burung. “Pagi jam 06.00 wita saya sudah ke sawah, dan pulangnya sore pukul 18.00 WITA,” ucapnya.

Baca juga:  Warga Temukan Mayat Ngambang di Ujung Pesisi

Suastini mengatakan, kalau padi miliknya tidak ditutupi dengan jaring. Pasalnya, harga jaring lumayan mahal. Karena apabila membeli jaring seluas lahan padi 20 are, biaya yang dikeluarkan lumayan besar. “Kalau beli jaring bisa habis juataan rupiah, makanya lahan punya saya tak diisi jaring, kalau milik petani lain ada yang ditutupi jaring,” katanya.

Menurut, Suastini, saat ini padi miliknya sudah menjelang panen. Karena saat ini umur padinya sudah menginjak sekitar tiga bulanan. “Sekitar 20 hari lalu sudah panen. Kalau tidak dijaga seperti ini setiap hari, padi bisa habis dimakan burung,” jelasnya.

Baca juga:  Operasi Patuh Agung di Jembrana Tilang 333 Pelanggar

Dia menjelaskan, kalau biaya untuk penanaman pagi lumayan besar. Kata dia, untuk biaya traktor lahan sekitar Rp 500 ribu, kemudian untuk biaya nanam Rp 300 ribu, dan untuk membeli rabuk Rp 450 ribu. “Kalau dilihat untungnya tipis,” imbuh Suastini sembari menyatakan, dirinya giliran menjaga padinya dengan suami. “Kebetulan sekarang suami namamu kacang, makanya saya yang jaga,” tandanya.

Hal senada juga disampaikan oleh petani lain, Ni Wayan Merti. Kata dia, dirinya setiap pagi sampai sore menjaga tanaman padinya agar tidak dimakan hama burung. Terlebih lagi, tanaman padinya tidak ditutup dengan jaring.

Baca juga:  Memproteksi Lahan Pertanian Bali

“Burungnya sangat banyak, kalau tak dijaga setengahnya habis dimakan sama burung. Yang sudah ditutup dengan jaring saja, tetap juga dimakan burung,” katanya sembari mengakui, kalau luas lahan sawah miliknya sekitar 17 are. (Eka Parananda/Balipost).

 

BAGIKAN