Turis kapal pesiar yang sandar di Pelabuhan Benoa mengunjungi daerah wisata di Bali. (BP /ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Beban Denpasar yang semakin bertambah mengharuskan pemkot untuk meningkatkan sumber pendapatan terutama dari non transfer pemerintah pusat.

Anggota DPRD Denpasar fraksi Gerindra, I Kompyang Gede mengatakan, saat ini pendapatan asli daerah (PAD) Denpasar saat ini masih didominasi dari pendapatan transfer. Hal ini menjadi indikasi bahwa Denpasar belum sepenuhnya mandiri secara finansial sehingga perlu upaya peningkatan sumber pendapatan dari non transfer.

Untuk itu perlu mencari inovasi, mengoptimalkan serta menggali potensi – potensi yang ada seperti optimalisasi di sektor pajak reklame, BUMD BUMD yang dimiliki Denpasar serta mencegah kebocoran pajak hotel dan restoran (PHR) serta pendapatan lainnya.

Ia juga menyoroti target pendapatan daerah Pemkot tahun ini pada APBD perubahan sebesar Rp3,359 Triliun namun tahun 2026/2027 diproyeksi menurun menjadi Rp2,891 Triliun. Meski target pendapataan daerah bergantung pada situasi nasional, regional dan global, namun fraksi meminta agar Pemkot berani menaikkan proyeksi pendapatan daerah dan PAD sebagai motivasi dalam peningkatan kinerja dan berusaha semaksimal mungkin. “Dan kami pun akan memaklumi jika target yang dicanangkan tidak tercapai karena memang dampak dari situasi kondisi itu,” ujarnya.

Baca juga:  Video WNA Berbuat Mesum Viral di Medsos

Sementara AA. Putu Gede Anugraha Merta dari fraksi PSI Nasdem meminta Bapenda menjadikan pendapatan 2025 sebagai patokan awal penyusunan RPJMD 2025-2029 yang sebesar Rp2 triliun lebih serta berani merencanakan pertumbuhan PAD tiap tahun rata- rata enam persen. Untuk itu Bapenda wajib berinovasi dan berkreasi.

Selain itu itu mengusulkan pada Pemkot melakukan percepatan dalam menyasar kawasan- kawasan perekonomian di Kota Denpasar yang berpotensi memberikan dampak positif dalam peningkatan pendapatan asli daerah. Namun upaya itu harus diiringi dengan perbaikan kualitas infrastruktur, penataan kawasan, penataan lalu lintas agar mampu menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk berusaha dan berkunjung.

Baca juga:  Gali Sumber Pendapatan, Gubernur Harus Berjiwa Entrepreneur

Mengingat tingkat kunjungan kapal pesiar ke Pelabuhan Benoa terus meningkat, ia juga mengusulkan agar Pemkot mengambil peluang dari singgahnya penumpang cruise itu. Pada semester I 2025, sebanyak 38 kapal pesiar sandar di Pelabuhan Benoa dengan membawa lebih 50 ribu wisatawab. Angka kunjungan tersebut merupakan potensi yang ideal untuk dimaksimalkan, agar para wisatawan menghabiskan waktu singgahnya di Kota Denpasar.

“Oleh karena itu kami mendorong agar potensi pengembangan dunia pariwisata di Denpasar terus diupayakan melalui terciptanya ekosistem pariwisata yang terintegrasi mulai dari peningkatan kunjungan wisatawan di Kota Denpasar hingga mengintegrasikan tujuan wisata di Kota Denpasar dalam paket- paket wisata yang dikemas secara menarik melalui berbagai cerita sejarah, budaya dan tradisi di Denpasar. Jika potensi itu mampu dimaksimalkan juga akan berkontribusi untuk pemberdayaan UMKM lokal dan secara llangsung berdampak pada perekonomian serta pendapatan daerah,” ujarnya. (Citta Maya/Balipost)

Baca juga:  Belasan Aset Pemkot Belum Bersertifikat

 

BAGIKAN