NEGARA, BALIPOST.com – Sedikitnya 14 anak jalanan, terdiri dari dua kelompok asal Surabaya dan Palembang, diamankan petugas di Gilimanuk Jumat (27/6). Selain masuk ke Bali tanpa identitas, gerombolan ini juga meresahkan lantaran meminta-minta di depan toko modern berjaringan.
“Setelah kita tanya bersama petugas , mereka masuk Bali dengan melompati tembok pembatas pelabuhan setinggi dua meter,” kata Lurah Gilimanuk, IB Tony Wirahadikusuma. Mereka nekat melompat untuk mengelabui petugas setelah turun dari kapal.
Tony menambahkan bahwa saat diperiksa, salah satu dari mereka kedapatan membawa senjata tajam. Bermula dari laporan warga yang resah dengan keberadaan mereka di sekitar Pura Segara Gilimanuk, petugas menindaklanjuti melakukan penelusuran.
Untuk menghindari pemeriksaan, mereka berjalan menyusuri sepanjang pesisir Pantai Teluk Gilimanuk. Gerombolan anak jalanan tersebut ditemukan sedang meminta uang kepada pengunjung di depan Indomaret.
Sebagian besar anak jalanan yang diamankan masih berusia belia dan tanpa tujuan serta identitas.
Dari 14 itu, 10 diantaranya berasal dari Surabaya, sebagian besar berusia sekitar 13 tahun. Mereka mengaku datang ke Bali hanya untuk jalan-jalan tanpa membawa bekal yang cukup. Sedangkan dari Palembang yang berjumlah empat orang mengaku bertujuan ke Gianyar untuk bekerja. Namun, kartu identitas mereka sudah tidak berlaku, bahkan ada satu orang yang hanya membawa fotokopi KTP.
Personel TNI yang bertugas turut memeriksa barang bawaan mereka sebelum dipulangkan. Ditemukan ada yang membawa pisau dan gunting di dalam tasnya. Seluruh barang tajam tersebut kemudian diamankan. Setelah didata di Pos Pemeriksaan KTP, seluruh anak jalanan tersebut kemudian dipulangkan kembali ke Pulau Jawa. (Surya Dharma/Balipost)
