Menteri Pertanian Amran Sulaiman memberikan materi mengenai perkembangan sektor pertanian Indonesia pada acara dialog interaktif Indonesia Punya Kamu di Auditorium GPH Haryo Mataram, UNS, Solo, Jawa Tengah, Kamis (13/11/2025). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Indonesia diklaim akan menutup tahun 2025 dengan swasembada beras. Hal ini disampaikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kamis (20/11).

Menurut Amran, Indonesia akan mencapai swasembada pangan sektor beras pada akhir Desember 2025. “Pangan kita khusus beras, insya Allah tanggal 31 Desember jam 12.00 WIB, kalau tidak ada aral melintang. 30 hari lebih, 40 hari ke depan, Indonesia swasembada pangan,” kata Amran usai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dilansir dari Kantor Berita Antara.

Dia menjelaskan capaian tersebut sebelumnya ditargetkan dalam waktu empat tahun, sebelum kemudian disesuaikan menjadi tiga tahun, dan selanjutnya menjadi satu tahun setelah adanya dukungan regulasi dan pembiayaan.

Baca juga:  Kapolri dan Wakil Ketua DPR RI Temui Mahasiswa, Janji Respons Tuntutan

Amran menilai, percepatan target tersebut merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo dalam penguatan sektor pangan nasional, khususnya beras.

Selain fokus pada produksi beras, Amran menyampaikan pihaknya juga berencana membangun peternakan rakyat di sektor hulu.

Rencana tersebut meliputi pembangunan pabrik pakan serta fasilitas produksi day old chicks (DOC) untuk mendukung stabilitas harga pakan, vaksin, dan obat-obatan bagi peternak.

“Kami ingin memproduksi DOC untuk rakyat agar harga pakan, harga vaksin nanti stabil. Obat-obatan stabil untuk peternak seluruh Indonesia. Ada 3.700.000 peternak kita. Kita harus jaga mereka,” kata dia.

Baca juga:  AMD Ryzen 5000 Series Dihadirkan untuk "Gamer"

Pemerintah, kata dia, juga menyiapkan kebijakan terkait harga pokok penjualan (HPP) serta rencana penetapan harga eceran tertinggi (HET) untuk pakan guna menjaga stabilitas harga di tingkat peternak.

Dia mengatakan fasilitas pabrik pakan akan dibangun di 12 titik pada tahap pertama dan 18 titik pada tahap kedua, dengan estimasi anggaran sekitar Rp20 triliun.

“Sekali lagi ini dibangun untuk peternak-peternak kecil. Jadi ini dibangun untuk peternak-peternak kecil, untuk mendukung, mensupport peternak-peternak kecil,” ucap Amran.

Sebelumnya, pada Oktober, Amran memaparkan produksi beras per 9 Oktober 2025, sebagaimana disampaikan juga oleh Badan Pusat Statistik (BPS), mencapai 33,1 juta ton. “Januari – November (2025), perkiraan produksi kita yaitu 34 juta ton pada akhir tahun, (lebih tinggi) dibandingkan dengan tahun lalu, produksi kita 30 juta ton,” ujar Amran.

Baca juga:  Pemilik Kapal Usulkan Kenaikan Tarif Penyeberangan

Amran juga menyampaikan peningkatan produksi beras itu, yang mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, terjadi karena perbaikan di berbagai sektor, antara lain distribusi pupuk yang langsung ke petani, perbaikan-perbaikan irigasi, distribusi alat dan mesin pertanian (alsintan), dan perbaikan regulasi yang berbelit menjadi sederhana, termasuk percepatan dalam cetak sawah baru di berbagai daerah. (kmb/balipost)

BAGIKAN