Dolanan Parade Gong Kebyar Anak Anak dari Sanggar Seni Manik Uttara, Desa Adat Sangsit Dangin Yeh, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng tetap pentas, di Panggung Terbuka Ardha Candra, Denpasar, Rabu (25/6) malam. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur hampir seluruh wilayah Bali, Rabu (25/6). Termasuk lokasi Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 di Taman Budaya Bali, Art Center Denpasar.

Meskipun diguyur hujan sepanjang hari, namun seluruh kegiatan PKB tetap berjalan sesuai dengan jadwal. Termasuk pementasan parade gong kebyar anak-anak duta Kabupaten Buleleng dan Kota Denpasar, di Panggung Terbuka Ardha Candra tidak ada yang dibatalkan.

“Terkait pementasan, walaupun hujan pas gong kebyar anak-anak tetap jalan. Tidak ada pertunjukan yang batal,” ujar Kepala UPTD Taman Budaya Bali, Wayan Mardika Bhuwana saat dikonfirmasi, Kamis (26/6) pagi.

Baca juga:  Terungkap! Alasan Petruk Cs Absen di Pementasan Drama Gong Lawas PKB

Diungkapkan, pada saat dolanan utsawa atau parade gong kebyar anak-anak dari Sekaa Gong Rare Bandrang Cakra, Banjar Minggir, Kelurahan Padangsambian, Kecamatan Denpasar Barat, Duta Kota Denpasar berlangsung hampir 80 persen, tiba-tiba hujan deras mengguyur Panggung Terbuka Ardha Candra.

Pementasan dolanan sempat dihentikan sementara agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Namun setelah hujan agak mereda, pementasan dolanan pun dilanjutkan oleh Sanggar Seni Manik Uttara, Desa Adat Sangsit Dangin Yeh, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng sebagai pendamping Parade Gong Anak-Anak Kota Denpasar.

Baca juga:  MA Sudah Putuskan Kasasi Jerinx dan JPU

Ini pun atas kesepakatan semua pihak. Baik dari pihak penanggung jawab, sekaa, maupun sanggar dan para seniman.

“Atas kesepakatan bersama, dolanan dilanjutkan oleh pementasan dolanan dari Sanggar Duta Kabupaten Buleleng, namun tidak menggunakan sound agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan karena di dalam mic ada aliran listrik. Namun, kita tarik penonton untuk maju ke atas panggung agar bisa lebih dekat melihat dan mendengarkan pementasan yang berlangsung,” ungkapnya.

Dikatakan, meskipun dalam kondisi hujan antusias anak-anak pentas luar biasa. Seluruh adegan cerita dibawakan seutuhnya hingga selesai. “Kami tidak ingin anak-anak kecewa jika pementasan mereka dibatalkan, apalagi mereka begitu semangat menyelesaikan adegan mereka di atas panggung meskipun hujan terus mengguyur mereka,” ujarnya.

Baca juga:  Tingkatkan Kunjungan ke Bali, Perputaran Ekonomi PKB Capai Rp200 Miliar

Mardika mengungkapkan bahwa Taman Budaya Bali diguyur hujan sepanjang hari. Hal ini pun menyebabkan kunjungan PKB pada siang harinya tidak begitu ramai.

Namun, pada saat malam harinya pengunjung mulai ramai untuk menyaksikan parade Gong Kebyar Anak-Anak. “Karena hujan pengunjung di siang hari tidak begitu ramai, tapi malam pas gong kebyar kembali ramai,” pungkasnya. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN