
DENPASAR, BALIPOST.com – Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (25/6) meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Bali International Hospital (BIH).
Dalam pidatonya, ia mengungkapkan telah meninjau BIH. Ia pun mengaku bangga karena fasilitas BIH seperti hotel dan teknologinya sangat canggih.
Ini artinya, kata Prabowo, Indonesia sebagai negara yang besar dan dinamis juga harus memiliki fasilitas terbaik. Sehingga, Indonesia bisa jadi pusat kesehatan untuk bisa menerima pasien-pasien dari kawasan Asia Tenggara, kawasan Pasifik dan sebagainya.
“Saya merasa bangga Indonesia memiliki fasilitas seperti ini dan dengan sistem asuransi kita yang harus kita perkuat, ini juga tidak dibatasi hanya untuk kalangan atas dengan pelayanan-pelayanan kesehatan yang dibutuhkan siapa pun, bila perlu asuransi dan pemerintah intervensi, sehingga orang yang kurang mampu dari segi ekonomi dapat juga punya akses pada pelayanan terbaik, karena di sini juga ada alat-alat yang canggih,” ujarnya.
Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia masih banyak kekurangan tenaga medis, terutama dokter. Oleh karena itu, ia meminta kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan agar segera menambah fakultas-fakultas kedokteran dan akademi-akademi keperawatan.
Begitu juga menambah pendidikan spesialis dengan efisien dan jangan terlalu terhimpit oleh prosedur-prosedur dan peraturan kuno yang tidak bisa menjawab kesulitan dan tantangan masa kini.
Di akhir sambutannya, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia harus mengejar bangsa-bangsa lain dengan cara atau sistem kekinian dan tidak boros manajemen.
Apalagi, rakyat Indonesia menuntut pemerintah untuk efisien pelayanan yang baik dan bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga, setiap uang rakyat tidak boleh disalahgunakan. “Hari ini, KEK ini contoh salah satu terobosan ke arah mengejar ketinggalan kita dan ini harus ditiru oleh banyak sektor lain,” ujarnya.
Beroperasi Sejak 14 April
BIH di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Denpasar telah beroperasi sejak 14 April 2025. Dalam minggu-minggu pertamanya beroperasi, BIH telah melayani 19 pasien yang mengakses pemeriksaan kesehatan menyeluruh (MCU) dan 14 pasien gawat darurat.
Rumah sakit internasional BIH memiliki luas 67.465 meter persegi dan dilengkapi 255 tempat tidur dengan lokasi yang berada dekat kawasan wisata Sanur dengan daya tarik Pantai Sanur dan Pantai Segara Ayu.
Ada pun layanan unggulan di rumah sakit tersebut yakni kardiologi, kanker, saraf, saluran pencernaan dan ortopedi/tulang (CONGO).
KEK Kesehatan Sanur, yang memiliki luas total 41,26 hektare, ditargetkan mampu mengundang investasi mencapai sekitar Rp10,2 triliun dan diperkirakan menyerap sekitar 43.647 orang tenaga kerja baik langsung maupun tidak langsung.
KEK Kesehatan Sanur juga diharapkan menyerap pasien yang sebelumnya berobat ke luar negeri menjadi berobat di fasilitas itu dengan total pasien diperkirakan mencapai 123-240 ribu orang pada 2030.
Dengan berkurangnya pasien dari Indonesia yang berobat ke luar negeri, diharapkan terjadi penghematan devisa dari WNI yang sebelumnya berobat ke luar negeri menjadi berobat di KEK dengan perkiraan total Rp86 triliun dan potensi penambahan devisa sebesar Rp19,6 triliun diproyeksikan hingga 2045. (Ketut Winata/balipost)