Ilustrasi - Pedagang menimbang daging sapi yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (13/2/2021). (BP/Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Daging sapi memang menggoda, apalagi kalau disajikan dalam bentuk steak medium rare.

Tapi hati-hati! Di balik kelezatannya, bisa saja tersembunyi bahaya Taenia saginata, cacing pita yang bisa hidup di tubuh manusia.

Supaya kamu lebih waspada, yuk kenali fakta-fakta penting tentang cacing pita yang satu ini, dilansir dari Alodokter:

1. Apa Itu Taenia Saginata?

Taenia saginata adalah jenis cacing pita yang hidup dalam tubuh sapi sebagai inang perantaranya. Bentuknya pipih dan bisa tumbuh sangat panjang, antara 5 hingga 25 meter.

Lebih mengejutkannya lagi, cacing ini mampu menghasilkan hingga 200 juta telur selama masa hidupnya. Manusia bisa terinfeksi jika mengonsumsi daging sapi yang mengandung larva cacing ini dalam kondisi mentah atau tidak matang sempurna.

Baca juga:  Pasien COVID-19 di Indonesia Jadi 69 Orang, 4 Meninggal

2. Proses Penularan

Infeksi berawal dari lingkungan yang tidak higienis. Telur cacing bisa mencemari tanah, air, dan tanaman lewat tinja manusia yang terinfeksi.

Ketika sapi memakan tanaman yang tercemar, larva akan berkembang di otot sapi. Nah, saat daging sapi tersebut dimakan tanpa dimasak matang, cacing bisa masuk ke tubuh manusia dan tumbuh menjadi dewasa di dalam usus.

3. Gejala Infeksi Taenia Saginata

Baca juga:  Tren Kenaikan Kasus COVID-19 Harus Jadi Alarm, Tiga Provinsi Ini Penyumbang Terbesar

Sering kali infeksi tidak menunjukkan gejala jelas. Tapi jika muncul, gejalanya bisa berupa:

  • Sakit perut ringan hingga sedang
  • Mual atau kehilangan nafsu makan
  • Perubahan berat badan
  • Diare atau gangguan pencernaan
  • Muncul bagian tubuh cacing di feses
  • Gejala ini umumnya muncul 8–14 minggu setelah terinfeksi.

4. Risiko Komplikasi Serius

Kalau tidak ditangani, infeksi cacing pita bisa menyebabkan taeniasis jangka panjang. Dalam kasus tertentu, komplikasi yang bisa terjadi antara lain:

  • Penyumbatan usus akibat ukuran cacing yang besar
  • Gangguan penyerapan nutrisi
  • Risiko infeksi sekunder jika cacing berpindah ke organ lain (meskipun ini lebih sering disebabkan cacing pita babi)
Baca juga:  Penjualan Daging Sapi di Badung Terimbas PMK, Harga dan Permintaan Turun

5. Cara Ampuh Mencegah Infeksi

Kabar baiknya, infeksi Taenia saginata bisa dicegah dengan langkah sederhana:

  • Masak daging sapi hingga matang sempurna
  • Hindari konsumsi daging mentah atau setengah matang
  • Cuci tangan sebelum makan dan setelah dari toilet
  • Simpan daging beku pada suhu -35°C selama minimal 24 jam
  • Rutin minum obat cacing jika diperlukan
  • Jaga kebersihan lingkungan dan sistem pembuangan. (Andin Lyra/balipost)

BAGIKAN