Daging sapi tidak hanya nikmat disantap, tetapi juga menyimpan beragam manfaat kesehatan yang penting bagi tubuh. (BP/Freepik.com)

DENPASAR, BALIPOST.com – Daging sapi tidak hanya nikmat disantap, tetapi juga menyimpan beragam manfaat kesehatan yang penting bagi tubuh. Sebagai sumber protein hewani berkualitas tinggi, daging sapi mengandung berbagai zat gizi esensial seperti zat besi, vitamin B12, zinc, dan fosfor.

Nutrisi-nutrisi ini berperan vital dalam mendukung berbagai fungsi tubuh, mulai dari pembentukan sel darah merah hingga menjaga kesehatan otot dan tulang.

Namun, untuk memperoleh manfaat kesehatan secara optimal, penting untuk mengonsumsi daging sapi dalam jumlah yang seimbang dan mengolahnya dengan cara yang sehat, seperti dipanggang, direbus, atau dikukus.

Dengan memperhatikan cara memilih dan mengolah daging sapi yang tepat, kita dapat memaksimalkan manfaat kesehatannya.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah tujuh fakta penting dari mengonsumsi daging sapi yang perlu kalian ketahui:

1. Meningkatkan Massa Otot dan Kekuatan

Daging sapi merupakan sumber protein hewani berkualitas tinggi yang mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Kandungan protein dalam daging sapi membantu membangun dan memperbaiki jaringan otot, serta meningkatkan aktivitas otot.

Konsumsi daging sapi dapat membantu meningkatkan massa otot dan kekuatan, terutama jika dikombinasikan dengan latihan fisik yang teratur.

Selain itu, daging sapi mengandung senyawa carnosine yang sangat penting bagi fungsi otot. Carnosine dibentuk dalam tubuh dari beta-alanine, asam amino yang banyak ditemukan pada ikan dan daging seperti daging sapi.

Baca juga:  Disebut Ada Kecenderungan Eksodus ke Bali, Ini yang Dilakukan Cegah COVID-19

Memenuhi kebutuhan beta-alanine dengan konsumsi daging sapi dapat meningkatkan kadar carnosine dalam otot, yang berkontribusi pada peningkatan performa latihan dan menurunnya risiko kelelahan.

2. Mencegah Anemia

Daging sapi merupakan sumber zat besi yang sangat baik dan dapat membantu tubuh memproduksi hemoglobin. Kekurangan zat besi dapat meningkatkan risiko anemia defisiensi besi, yang berarti tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen.

Dengan mengonsumsi daging sapi, tubuh mendapatkan zat besi yang cukup, sehingga membantu mencegah anemia defisiensi besi.

Selain itu, daging sapi juga mengandung vitamin B12 yang penting untuk pembentukan sel darah merah, fungsi neurologis, dan sintesis DNA. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia dan kerusakan sistem saraf.

Dengan mengonsumsi daging sapi, tubuh mendapatkan vitamin B12 yang cukup, sehingga membantu mencegah anemia dan menjaga kesehatan sistem saraf.

3. Meningkatkan Kesehatan Otak

Vitamin B12 yang terdapat dalam daging sapi sangat penting untuk kesehatan saraf dan pembentukan mielin, lapisan pelindung saraf. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan gangguan neurologis dan kognitif. Konsumsi daging sapi dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin B12 tubuh, sehingga mendukung fungsi otak yang optimal.

Selain itu, daging sapi juga mengandung zat besi yang diperlukan untuk produksi sel darah merah, yang membawa oksigen ke otak. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang dapat berdampak negatif pada fungsi kognitif. Dengan mengonsumsi daging sapi, tubuh mendapatkan zat besi yang cukup, sehingga mendukung kesehatan otak dan fungsi kognitif yang optimal.

Baca juga:  Jadi Anggota DPR RI Termuda, Yuk Intip Kiprah Annisa Mahesa

4. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Daging sapi mengandung zinc (seng), mineral yang diperlukan tubuh untuk menyembuhkan jaringan yang rusak dan mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat. Kandungan zinc ini juga penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak serta remaja. Dengan mengonsumsi daging sapi, tubuh mendapatkan zinc yang cukup, sehingga meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan penyakit.

Selain itu, zinc juga berperan dalam produksi dan aktivasi sel-sel kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih mampu melawan infeksi dan penyakit. Konsumsi daging sapi secara teratur dapat membantu memenuhi kebutuhan zinc tubuh dan mendukung sistem kekebalan tubuh yang optimal.

5. Menjaga Kesehatan Tulang dan Gigi

Daging sapi mengandung fosfor dan kalsium yang penting untuk pembentukan dan pemeliharaan struktur tulang dan gigi. Kandungan vitamin B12 juga berperan dalam menjaga kepadatan mineral tulang. Dengan mengonsumsi daging sapi, tubuh mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi.

Selain itu, daging sapi juga mengandung selenium yang berperan sebagai antioksidan dan membantu menjaga kesehatan gigi. Konsumsi daging sapi secara teratur dapat membantu memenuhi kebutuhan selenium tubuh dan mendukung kesehatan tulang dan gigi yang optimal.

Baca juga:  Air Danau Batur Berubah Warna, Pembudidaya Ikan Ketar-ketir

6. Menyediakan Energi untuk Aktivitas Sehari-hari

Kandungan protein, lemak, dan asam amino esensial dalam daging sapi dapat memberikan rasa kenyang lebih lama dan menjaga energi tubuh tetap stabil. L-carnitine dalam daging sapi juga membantu metabolisme lemak menjadi energi. Dengan mengonsumsi daging sapi, tubuh mendapatkan energi yang diperlukan untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Selain itu, konsumsi daging sapi dapat membantu mengontrol nafsu makan dan mengatur porsi makan untuk menjaga berat badan tetap stabil. Kandungan protein yang cukup tinggi dalam daging sapi membuat Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga dapat membantu dalam mengontrol berat badan.

7. Mendukung Kesehatan Reproduksi

Kandungan zinc dalam daging sapi berperan dalam produksi hormon reproduksi dan pemeliharaan organ reproduksi. Kekurangan zinc dapat memengaruhi kesuburan dan fungsi reproduksi baik pada pria maupun wanita. Dengan mengonsumsi daging sapi, tubuh mendapatkan zinc yang cukup, sehingga mendukung kesehatan reproduksi yang optimal.

Selain itu, daging sapi juga mengandung vitamin B6 yang berperan dalam metabolisme protein dan produksi neurotransmitter, yang berperan dalam fungsi otak. Vitamin B6 juga penting dalam produksi hormon, sehingga konsumsi daging sapi dapat membantu mendukung keseimbangan hormon dalam tubuh. (Andin Lyra/balipost)

BAGIKAN