Ratusan kepala sekolah dari 4 kabupaten/kota se-Bali memperoleh penjelasan terkait penerapan teknologi dalam pembelajaran. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ratusan kepala sekolah (kepsek) dari empat kabupaten/kota se-Bali pada Rabu (18/6) diberikan literasi digital dalam upaya mewujudkan transformasi di sektor pendidikan.

Kegiatan yang diinisiasi Telkomsel bersama PGRI serta Disdikpora Kota Denpasar ini setidaknya dihadiri 300 kepala sekolah dari Denpasar, Badung, Tabanan, dan Gianyar.

Menurut Anggota DPD RI, Komisi III, Dr. Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, SE, M.Si, literasi digital dan e-learning memang menjadi tantangan dalam dunia pendidikan saat ini. “Suatu tantangan terhadap kurikulum kita secara nasional, mengenai literasi digital dan juga e-learning. Kegiatan pada hari ini sangat baik, ada benefit dan juga public value yang diberikan, serta dapat memberikan suatu ruang yang lebih untuk berkomunikasi,” katanya dalam keterangannya di Denpasar.

Baca juga:  Bali Paragon Resort Hotel and BIWA Held Luncheon Charity

Ia menilai kegiatan ini sejalan dengan visi pembangunan pendidikan di Indonesia khususnya di Bali.

Kegiatan ini diharapkan menjadi sarana kolaboratif dalam meningkatkan kesadaran (awareness) akan pentingnya penerapan teknologi dalam proses pembelajaran, serta memperkenalkan solusi digital Skul.id sebagai aplikasi pendukung pembelajaran interaktif di sekolah.

GM Youth GTM Strategy and Program, Herry Simbolon, menyatakan teknologi memiliki peran penting dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif dan partisipatif. Pihaknya pun ingin berkolaborasi aktif dengan institusi pendidikan untuk mempercepat adopsi pembelajaran digital yang lebih inovatif dan efektif.

Baca juga:  In Bali, Election Claims 56 Victims of Organizing Officers

“Kegiatan ini bertujuan untuk menginspirasi dan mendorong para pemimpin pendidikan agar lebih adaptif dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam proses belajar-mengajar,” jelasnya.

Ditambahkannya, perkembangan teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di bidang pendidikan. Proses belajar-mengajar kini tidak hanya dilakukan secara konvensional, tetapi juga membutuhkan integrasi teknologi untuk mendukung efektivitas dan interaktivitas. (kmb/balipost)

BAGIKAN