Ditanami- Sampah di TPA Butus diurug menggunakan material. Warga memanfaatkan TPA tersebut untuk menanam sejumlah tanaman. (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Butus telah disegel oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI karena sudah overload. Saat ini sampah yang bisa dibawa ke lokasi hanyalah sampah residu, sedangkan sampah plastik dan organik dibawa ke TPA Linggasan untuk diolah.

Setelah dilakukan pegurukan material, lokasi tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menanam sejumlah tanaman.

Salah seorang petugas yang berjaga di TPA Butus, I Gede Ngurah Jana Arika, mengatakan, kalau saat ini TPA Butus hanya dibuka untuk pembuangan sampah residu saja.

Baca juga:  Korban Jiwa Gempa Maroko Capai Ribuan Orang, WNI Tak Terdampak

Sedangkan untuk sampah plastik dan organik dibawa ke TPA Linggasana untuk diolah di tempat pengolahan inceniator yang ada di lokasi tersebut.

“Sekarang sampah residu saja dibuang disini (TPA Butus Red), kalau sampah plastik dan organik dibawa ke Linggasana untuk diolah,” ujarnya belum lama ini.

Jana mengatakan, kalau saat ini sampah yang ada di TPA Butus ini telah dilakukan pengurugan menggunakan matrial galian c. Kata dia, pengurugan sampah yang sebelumnya menggunung tersebut dengan cara terasering.

“Sampah ini diurug agar tidak beterbangan ketika terkana angin kencang, Selian itu juga pengurugan ini untuk menghilangkan bau tak sedap yang dihasilkan oleh sampah itu sendiri,” katanya.

Baca juga:  Sejarah Meletusnya Gunung Agung

Menurut, Jana proses pengurugan sampah tersebut sudah dilakukan sejak April 2025 lalu. Dan sampai saat ini proses pengurugan masih terus dilakukan.

Untuk material pengurugan dibeli dari pengusaha galian c yang ada di wilayah tersebut. “Ini masih ada sampah residu yang belum diurug, nantinya semua sampah-sampah ini akan diurug material,” jelasnya.

Ia menyatakan, kalau luas TPA Butus kurang lebih mencapai 1,7 hektar.  Ia menjelaskan, pascapengurugan material tersebut, sejumlah masyarakat memanfaatkan lahan untuk menanam sejumlah tanaman, diantaranya singkong, pepaya, dan rumput gajah untuk pakan ternak.

Baca juga:  Mahasiswa Ditemukan Membusuk di Kamar Kos

“Tanaman itu warga yang nanam, disisi selatan belum ada sebulan rumput gajah sudah tumbuh subur, selian rumput warga juga ada yang menanam sela (ketela rambat). Sebelumnya juga ada warga yang sudah sempat memanen singkong hingga buah pepaya yang ditanam di areal TPA. Untuk rumput gajah lumayan untuk dikasi pakan ternak,” imbuhnya. (Eka Parananda/Balipost)

BAGIKAN