
MANGUPURA, BALIPOST.com – Fenomena alam pasang laut atau rob melanda kawasan pesisir Pantai Nusa Dua, Kuta Selatan. Air laut naik dan menggenangi area pedestrian yang biasanya menjadi tempat favorit wisatawan berjalan santai menikmati panorama alam.
Kejadian ini cukup mengagetkan warga dan pengunjung yang tengah berada di lokasi.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, kejadian ini merupakan dampak dari fenomena super new moon, yakni kondisi di mana bulan berada pada jarak terdekat dengan bumi dan tampak lebih besar dari biasanya. Super moon menyebabkan gaya gravitasi bulan terhadap air laut meningkat, sehingga memicu pasang laut ekstrem di beberapa wilayah pesisir, termasuk Bali.
“Kejadian ini (rob -red) dikarenakan tanggal 27 Mei ada super new moon,” ungkap Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi Balai BMKG Wilayah III Wayan Musteana saat dihubungi Kamis (29/5).
Dikatakan, fenomena rob yang terjadi pagi ini berkaitan langsung dengan pengaruh super new moon. Saat fase bulan purnama bertepatan dengan posisi perigee, gaya tarik bulan terhadap air laut menjadi lebih kuat, mengakibatkan pasang yang lebih tinggi dari biasanya.
“Tanggal 27 Mei ada super new moon (perigee + bulan baru) yang dimana kondisi bulan berada pada titik terdekatnya dengan bumi saat terjadi fase bulan baru. Berdasarkan data pasut masih berpotensi sampai tanggal 1 Juni,” jelasnya.
BMKG mengimbau masyarakat pesisir dan wisatawan untuk tetap waspada dalam beberapa hari ke depan, terutama pada pagi dan sore hari saat pasang maksimum diprediksi terjadi.(Parwata/balipost)