DENPASAR, BALIPOST.com – Bali sedang berupaya untuk mencapai mandiri energi bersih, terutama melalui penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.

Pemerintah Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster memiliki target meningkatkan penggunaan energi terbarukan, termasuk PLTS atap, untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mencapai emisi nol persen pada tahun 2045.

Untuk itu, Gubernur Koster mendorong percepatan penggunaan PLTS atap guna mewujudkan kemandirian energi berbasis sumber terbarukan dan ramah lingkungan di Pulau Dewata.

Baca juga:  PLTS Atap, Kebijakan Strategis Mewujudkan Bali Bersih

Hal ini sejalan dengan  upaya mendukung visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui pembangunan yang berorientasi pada energi bersih, hijau, dan berkelanjutan.

Koster mengungkapkan bahwa saat ini kebutuhan energi optimal hariannya yaitu 1.200 kwh.

Sedangkan ketersediaan energi yaitu 1.400kwh berarti sisa lagi 200kwh untuk cadangan.

Menurutnya, kondisi ini menjadi ancaman bagi Bali, karena kebutuhan energi terus bertumbuh.

Sehingga, PLTS Atap ini terus digalakkan. Langkah ini pun ditempuh Koster melalui kerja sama dengan PT PLN Icon Plus, anak usaha dari PLN.

Baca juga:  Gubernur Koster Dukung Net Zero Emission 2060, Resmikan PLTS Terapung

Koster menargetkan pemanfaatan PLTS atap secara menyeluruh di berbagai sektor. Mulai dari kantor pemerintahan pusat dan daerah, hotel, vila, sekolah, kampus, pasar, hingga pusat perbelanjaan.

Direktur Utama PLN Ikon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi menyambut positif kolaborasi ini dan menyatakan kesiapan perusahaan dalam mendukung visi energi bersih Bali.

Selain sebagai upaya menghadapi krisis iklim dan mengurangi ketergantungan energi fosil, program ini juga diharapkan menciptakan lapangan kerja hijau serta mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis energi bersih. (Ketut Winata/balipost)

Baca juga:  Mulai Agustus, Kantor PLN se-Bali Gunakan PLTS Atap

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN