Pengendara moge terjaring razia di Jalan Puputan, Renon, Denpasar Timur. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Satlantas Polresta Denpasar gencar melakukan razia kendaraan yang melanggar terutama yang kasat mata. Pada Senin (12/5), petugas melakukan razia di Jalan Puputan, Renon, Denpasar Timur, tepatnya selatan Lapangan Puputan Margarana. Alhasil terjaring 95 pelanggar termasuk belasan motor gede (moge).

Kegiatan tersebut dipimpin Kasatlantas Polresta Denpasar AKP Yusuf, didampingi Wakasatlantas AKP I Putu Dadi. “Kami sudah melakukan kegiatan ini berjalan satu Minggu dan menindak ratusan pelanggar,” kata Kasatlantas AKP Yusuf Dwi Admodjo, Selasa (13/5).

Baca juga:  UU Ketenagakerjaan Diusulkan Pemerintah dan Parlemen Untuk Direvisi

Sementara razia pada Senin sore, puluhan personel Satlantas menyebar di seputaran traffic light (TL) di Jalan Puputan, Renon. Saat itulah puluhan pelanggar terjaring dan dibawa ke areal parkir kantor asuransi.

Menurut Kompol Yusuf, pelanggarannya rata-rata pelanggaran plat nomor polisi tidak ada, knalpot brong dan tanpa mengenakan helm.

“Kalau moge rata-rata pelanggarannya tanpa plat nomor (nopol) dan knalpot tidak sesuai spektek (brong),” ungkapnya.

Baca juga:  Berkedok Warga Ubud Kelod Peminta Sumbangan Diamankan Warga

Mantan Kapolsek Kuta Utara ini mengimbau supaya masyarakat terutama pengendara kendaraan mentaati peraturan lalu lintas. Hal ini penting dilakukan untuk mewujudkan kamseltibcarlantas dan menekan angka lakalantas.

Sebelumnya, mencegah aksi speeding saat malam Minggu, Satlantas Polresta Denpasar menggelar razia kendaraan. Pada Sabtu (10/5), razi kendaraan dilakukan di Jalan Sunset Road dan simpang Jalan Sunset Road – Jalan Imam Bonjol, Kuta. Alhasil 50 pelanggar didominasi usia remaja terjaring.

Baca juga:  Antisipasi Narkoba, Empat Kafe Dirazia

Kasatlantas Polresta Denpasar AKP Yusuf Dwi Admodjo mengharapkan kiranya peran serta keluarga di lini terkecil untuk peduli terhadap putra dan putrinya. Karena rata-rata pelanggar masih usia remaja.

Kalau cuma dari kepolisian saja sedangkan keluarganya tidak peduli kejadian ini akan terus berulang. Oleh karena itu ia mengimbau para orangtua agar mengawasi pergaulan anak-anaknya. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN