Lomba Ngelawar awali rangkaian Pangerebongan di Desa Kesiman, Denpasar pada Sabtu (10/5). (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Lomba ngelawar yang dilaksanakan Desa Adat Kesiman pada Sabtu (10/5), mengawali rangkaian acara pangrebongan.

Lomba ngelawar yang diikuti 32 banjar tersebut diwakili 4 orang pecalang dari masing-masing banjar.

Bendesa Adat Kesiman Jro Mangku Wisna mengatakan, lomba ngelawar merupakan eedan prosesi pangrebongan yang jatuh pada Redite Pon Medangsia. Tujuannya untuk melestarikan kuliner tradisional yang dimiliki. Selain itu lomba ini menjadi edukasi tata cara membuat lawar yang benar.

Baca juga:  Kedai Kopi di Kesiman Terbakar, Kerugian Setengah Miliar

“Pada lomba ngelawar disini tidak boleh menggunakan penyedap atau bahan kimia apapun, harus menggunakan bahan tradisional,” ujarnya.

Menurutnya, ciri khas lawar Kesiman terletak pada racikan bumbu.

Lomba ngelawar kali ini juga menjadi dukungan pada pemerintah agar ngelawar menjadi warisan budaya tak benda sebagai kuliner tradisional. Wimbakara ini juga menjadi ajang matemuwirasa para pecalang agar di Desa Adat Kesiman bersama-sama mengamankan wilayahnya.

Baca juga:  Ngerebong di Kesiman Diawali Kober Pura Meregan

Keikutsertaan pecalang merupakan pertama kalinya dilaksanakan di ajang lomba ngelawar. Namun pada kesempatan berikutnya, tak menutup kemungkinan diikuti krama istri dari masing- masing banjar.

Salah satu peserta lomba ngelawar dari Banjar Kertagraha Nyoman Suyatra mengatakan, lawar yang dibuat merupakan perpaduan 4 kabupatan di Bali yaitu Karangasem, Klungkung, Badung dan Gianyar. Setiap daerah memiliki ciri khas lawar masing- masing. Hal itulah yang coba diramu dalam lawar pada hari itu.

Baca juga:  Pungli Sopir Truk ODOL, Polda OTT Pegawai Jembatan Timbang Cekik

“Lawar Klungkung lebih menonjolkan bawang, Gianyar menonjolkan bahan sere, Karangasem bumbunya yang keras, sedangkan Badung lebih kentara bumbu kesuna cekuh, masing- masing dipadukan,” bebernya.

Sedangkan lawar Kesiman atau Denpasar memiliki kekhasan pedas manis.Timnya membuat lawar buah kacang, kulit babi dan lawar merah dan putih, ditambah sate lilit, sate tusuk dan kuah ares. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN