
DENPASAR, BALIPOST.com – Alat musik tradisional Bali kaya akan sejarah dan inovasi.
Salah satu contohnya adalah Neo Nolin, alat musik dawai dari Desa Pujungan, Tabanan, yang telah mengalami transformasi modern.
Meskipun sekilas mirip dengan alat musik Penting dari Karangasem, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda.
Berikut adalah tujuh fakta menarik tentang Neo Nolin, dikutip dari berbagai sumber;
1. Berakar dari Alat Musik Nolin Tradisional
Neo Nolin merupakan pengembangan dari alat musik tradisional Nolin, yang dulunya digunakan dalam berbagai upacara adat di Desa Pujungan.
Transformasi ini bertujuan untuk melestarikan sekaligus memperkenalkan kembali alat musik tersebut kepada generasi muda.
2. Dikembangkan oleh Musisi Muda Angga Nurbawa
Musisi lokal, Angga Nurbawa, memainkan peran penting dalam pengembangan Neo Nolin. Ia menambahkan elemen-elemen modern, seperti sistem nada kromatik, untuk memperluas jangkauan musikalitasnya.
3. Memiliki Tiga Jenis ‘Angkepan’
Neo Nolin terdiri dari tiga jenis suara atau register: tinggi, sedang, dan rendah. Struktur ini memungkinkan fleksibilitas dalam permainan musik, baik secara solo maupun dalam ensambel.
4. Berbeda dengan Penting dari Karangasem
Meskipun bentuk dan cara memainkannya sekilas mirip dengan alat musik Penting dari Karangasem, Neo Nolin memiliki perbedaan signifikan dalam sistem nadanya.
Neo Nolin menggunakan sistem nada kromatik, sedangkan Penting memainkan semua patet baik dalam laras pelog maupun selendro.
5. Bagian dari Gerakan Pelestarian Budaya Lokal
Pengembangan Neo Nolin merupakan bagian dari upaya pelestarian budaya di Desa Pujungan. Melalui inovasi ini, masyarakat setempat berusaha menjaga keberlangsungan alat musik tradisional mereka.
6. Aktif Ditampilkan dalam Festival Seni
Sanggar Seni Neo Nolin rutin tampil dalam berbagai festival seni di Bali dan luar daerah. Mereka juga aktif di media sosial untuk memperkenalkan Neo Nolin kepada khalayak yang lebih luas.
7. Mendapat Perhatian dari Kalangan Akademisi
Beberapa akademisi dan mahasiswa dari ISI Denpasar telah meneliti dan menulis jurnal tentang Neo Nolin, membahas aspek-aspek seperti bentuk, teknik permainan, dan peran sosialnya dalam masyarakat. (Pande Paron/balipost)