
DENPASAR, BALIPOST.com – Setelah ditangkap di Solo, Jawa Tengah, tersangka Galuh Widy Asmoro (26) menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polresta Denpasar. Rencananya pelaku kabur ke Jakarta.
Saat ditangkap pelaku menabrak petugas sehingga diberi tindakan tegas terukur alias kedua betisnya ditembak.
Terkait motifnya, menurut Kasatreskrim Polresta Denpasar, Kompol Laorens Rajamangapul Heselo, Senin (5/5), pelaku mengaku sakit hati dengan korban dikarenakan dipermalukan di grup medsos sopir dikatai “mokondo” (modal k*nt*l doang). Kata itu membuat pelaku sakit hati dan jadi gelap mata.
Selain itu pelaku juga cemburu menduga korban punya pacar baru. “Pelaku ini duda, sedangkan korban janda. Mereka pacaran sekitar satu tahun. Pelaku dan korban sama-sama kerja jadi sopir online,” ungkap Laorens.
Disamping itu pelaku ingin menguasai mobil Toyota Avanza. Mobil tersebut dibawa pelaku tapi kreditnya atas nama korban di salah satu finance. “Hasil pemeriksaan tes urine, pelaku mengomsumsi benzo kategori narkotika. Tapi pelaku tidak ngaku,” ungkapnya.
Kompol Laorens mengatakan saat penangkapan pelaku menabrak petugas sehingga diberi tembakan tegas terukur alias ditembak. “Kami masih menyelidiki siapa yang jemput pelaku di Jalan Kerta Dalem, Sidakarya. Pelaku kabur sambil bawa HP dan kartu ATM milik korban,” ucapnya.
Atas perbuatannya itu pelaku dikenakan pasal berlapis, yakni Pasal 340 KUHP yaitu pembunuhan berencana diancam dengan
pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun. Selain itu dikenakan Pasal 338 KUHP yakni sengaja merampas nyawa orang lain diancam dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.
Selanjutnya pasal 365 ayat (3) KUHP yaitu pencurian dengan kekerasan hingga mengakibatkan matinya orang diancam
dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.
Seperti diberitakan jasad seorang perempuan, Remi Yuliana Putri (37) asal Surabaya, Jawa Timur, Jumat (2/5). Korban bekerja sebagai sopir online dan jasadnya ditemukan di sela-pijakan kaki jok tengah mobil merah dengan kondisi siku lengan tangan kiri biru serta kedua lubang hidung mengeluarkan darah. (Kerta Negara/balipost)