
MANGUPURA, BALIPOST.com – Atlet panjat tebing asal Buleleng, Kadek Adi Asih (19) berhasil meraih medali perunggu di Piala Dunia Panjat Tebing 2025 yang berlangsung di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Badung, pada 2-5 Mei 2025.
Atlet belia ini mencatatkan waktu 7,27 detik di babak semifinal, menumbangkan atlet Korea Selatan, Jeong Ji-min, yang mencatat waktu 9,00 detik.
Raihan medali perunggu ini menjadi kejutan. Pasalnya, Kadek sejak awal memang tidak dijagokan oleh FPTI, mengingat ia baru bergabung di Pelatnas sejak 15 April.
Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid , mengatakan atlet-atlet yang diterjunkan saat ini putra-putri terbaik Indonesia. Pihaknya bersyukur, Kadek bisa mengharumkan nama Indonesia dengan raihan medali perunggu.
Ia mengakui Kadek Adiasih tidak diunggulkan dalam kejuaraan dunia kali ini. “Panjat tebing sebagai olahraga elit dunia bukan semata-mata skill saja. Ini juga butuh mental agar lebih sabar dan tidak buru-buru. Tetapi mereka tetap memberikan yang terbaik,” jelas Yeni Wahid.
Di sisi lain, Ketua FPTI Bali Putu Yudi Atmika berharap ke depan lebih banyak lagi atlet muda Bali yang bisa menembus kejuaraan dunia. Tak hanya itu, pihaknya juga mempunyai keinginan agar di usia 16 tahun, atlet-atlet muda khususnya panjat tebing asal Bali, sudah bisa merasakan kejuaraan dunia.
“Kita ingin anak-anak Bali bisa juara dunia di usia 15-16 tahun seperti atlet Jepang. Ke depan, kalau kita kembali jadi tuan rumah, kita ingin bisa kirim 4–5 atlet,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua KONI Kabupaten Buleleng, Ketut Wiratmaja memberikan apresiasi atas sejarah yang dicetak oleh Kadek. Ia menilai, hasil pembinaan yang dilakukan oleh FPTI Provinsi Bali sukses mencetak atlet berkelas dunia.
“Ini bukti bahwa slogan kami “Small is Gold” bukan sekadar kata-kata. Dua atlet dikirim, satu berhasil bawa pulang medali perunggu,” kata Wiratmaja. (Nyoman Yudha/balipost)