
TABANAN, BALIPOST.com – Kebakaran menghanguskan enam kios dan lima los di Pasar Bajera, Selemadeg, Tabanan menimbulkan kerugian bagi belasan pedagang.
Pascakebakaran, pasar tradisional ini masuk dalam skala prioritas revitalisasi tahun anggaran 2026.
Kepastian soal ini disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan, Ni Made Murjani, dikonfirmasi Jumat (2/5).
“Kami berencana mengajukan Pasar Bajera sebagai prioritas revitalisasi 2026, karena memang kondisi bangunannya sudah tua dan sebagian dibangun secara swadaya. Ditambah lagi, ada kejadian bencana yakni kebakaran kemarin membuat situasinya semakin mendesak,” ujar Murjani.
Saat ini, pemerintah daerah melalui Disperindag dan koordinator pasar tengah fokus mencari solusi relokasi sementara bagi para pedagang terdampak. Sejumlah kios yang belum sepenuhnya produktif di sekitar area pasar akan dimanfaatkan sebagai lokasi penampungan darurat agar para pedagang bisa kembali berjualan.
“Para pedagang masih syok, apalagi banyak yang jualan sembako dan habis semua. Tapi kami berupaya relokasi tetap di seputaran pasar agar tetap terjangkau pembeli,” imbuhnya.
Murjani mengakui, proses penanganan pasca kebakaran tetap mengikuti mekanisme, termasuk pelaporan ke pimpinan daerah dan pengusulan bantuan jika memungkinkan melalui anggaran perubahan. Namun, karena kebakaran ini bersifat bencana, peluang pengajuan penanganan jangka panjang terbuka melalui program revitalisasi pasar tahun 2026.
Selain itu, kebakaran yang nyaris mengenai Pura Melanting tentu juga memerlukan proses untuk pelaksanan upacara yadnya.“Tentu akan lakukan upacara sebagai bagian dari pemulihan,” ujarnya.
Terkait konsep revitalisasi ke depan, Bupati Tabanan tengah menyusun sejumlah rencana pengembangan pasar tradisional yang lebih multifungsi.
Konsep ini dirancang di Pasar Tamansari, dengan luas sekitar 10 are. Pasar memiliki fungsi ganda, yakni lantai bawah untuk aktivitas pasar dan lantai atas difungsikan sebagai tempat rekreasi atau ngopi. “Ini adalah upaya menyelaraskan aktivitas ekonomi dengan penguatan daya tarik ruang publik,” terang Murjani. (Puspawati/balipost)