Sejumlah fasilitas pendukung di DTW Bedugul tak kunjung dimanfaatkan lantaran belum jelasnya rencana pengelolaan. (BP/Dokumen)

TABANAN, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Tabanan serius menggarap pengembangan kawasan Bedugul, destinasi wisata andalan yang sempat berjaya di era 1980-an. Lewat sejumlah langkah strategis, kawasan berhawa sejuk itu kembali disiapkan menjadi motor penggerak pendapatan asli daerah (PAD) melalui kerja sama dengan pihak ketiga.

Kepala Dinas Pariwisata Tabanan, AA Ngurah Agung Satriya Tenaya mengungkapkan, proses penataan kawasan tengah berlangsung. Saat ini, penghapusan aset-aset mangkrak seperti bangunan penginapan dan fasilitas rusak berat di tepi Danau Beratan sudah dilakukan. Aset-aset tersebut dinilai tidak layak fungsi dan hanya memperburuk estetika kawasan.

Baca juga:  Penjualan SBR011 di BRI Sentuh Rp1,5 Triliun

“Langkah ini dilakukan bersamaan dengan proses penetapan batas lahan. Karena sebelumnya, sebagian wilayah tumpang tindih dengan lahan milik BKSDA. Sekarang sedang dalam tahap penegasan batas,” ujarnya belum lama ini.

Setelah seluruh proses pembersihan aset dan penetapan batas rampung, kawasan ini akan segera dilelang kepada investor. Pemerintah daerah menargetkan tahun ini sudah ada pihak ketiga yang siap mengelola kawasan Bedugul secara profesional dan berkelanjutan.

Baca juga:  Nilai Transaksi Pasar Modal di Bali Capai Rp 5 Triliun

Tak hanya itu, bangunan bantuan dari Kementerian Pariwisata yang sempat terbengkalai juga akan diperbaiki dan dikelola dengan baik agar bisa mendukung operasional pariwisata di kawasan tersebut. Dengan penataan menyeluruh ini, Bedugul diharapkan tidak hanya mengulang masa kejayaannya sebagai ikon wisata Bali Tengah, tetapi juga mampu tampil sebagai kawasan wisata terpadu yang modern, tertib, dan memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat sekitar. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Langgar Jam Operasional, Puluhan Toko di Buleleng Ditegur
BAGIKAN