Putu Rumawan Salain. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Buleleng menjadi tamparan telak bagi kualitas pendidikan di Bali. Patut diduga realitas di Buleleng hanyalah fenomena gunung es. Sangat mungkin hal yang sama juga terdapat di kabupaten lainnya. Sektor pendidikan di Bali perlu dievaluasi.

Pengamat pendidikan yang juga Guru Besar Universitas Warmadea Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain. M.Si.,IAI., menyampaikan keprihatinanya, karena ratusan siswa tak bisa membaca terjadi ketika pemerintah beberapa tahun yang lalu telah membangkitkan semangat literasi (membaca). Harusnya, dengan adanya semangat literasi itu minat siswa untuk membaca dan memiliki buku harusnya meningkat.

Baca juga:  Sampaikan Keluhan Anggota, APDB Audiensi ke Kadisperindag

Namun demikian, semangat literasi ini belum diketahui bagaimana outcome-nya, sehingga dinilai perlu dilakukan penelusuran. Terlebih lagi masyarakat yang di pinggiran kota atau yang juga tidak diketahui apakah di beberapa SD yang terpencil atau di sekolah swasta.

“Jangan-jangan tidak ada buku yang dia punya, catatan juga mungkin tidak. Karena begitu bebasnya anak-anak sekarang mungkin gurunya juga tidak mengawasi, bisa jadi,” tandas Prof. Rumawan, Kamis (24/4).

Baca juga:  Bawaslu Bali Donasi Masker Non-Medis ke Dinas PMA

Selain itu, Dewan Pendidikan Kota Denpasar ini juga menyoroti peran pemerintah terhadap pendidikan. Rumawan mengingatkan bahwa ada tiga tanggung jawab utama pemerintah yakni pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan rakyat. Langkah serius perlu segera dilakukan agar masalah segera tertangani.

Terkait hal ini, Wakil Gubernur (Wagub) Bali, I Nyoman Giri Prasta menegaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali akan mengambil langkah serius melalui koordinasi lintas sektor dan keterlibatan masyarakat dalam mendukung upaya perbaikan kualitas pendidikan yang ada di seluruh Bali. Selain itu, Pemprov Bali akan menyiapkan Rumah Pintar untuk mengantisipasi kejadian itu.

Baca juga:  DJP Diminta Evaluasi Soal Dugaan Bocornya Data NPWP

“Jadi kami sudah koordinasi arahan daripada Pak Gubernur bertalian dengan anak didik siswa-siswi ini maka koordinasi dengan kepala dinas. Kita akan menggerakkan semua komponen masyarakat. Nanti akan ada juga Rumah Pintar,” ujar Giri Prasta, Senin (21/4).

Giri Prasta menegaskan ke depan hal ini tidak boleh lagi. Karena mau tidak mau para muda-mudi ini adalah merupakan generasi penerus bangsa. “Saya kira evaluasi ini penting dan kami yakini ke depan tidak ada lagi,” tegasnya. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN