Kerusakan bagian atap dan plafon di SDN 1 Sumberkima. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Kondisi atap dan plafon di SD 1 Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Buleleng rusak parah bertahun-tahun.

Kondisi ini pun membuat siswa harus belajar lesehan di ruang perpustakaan. DPRD Buleleng pun menyoroti pengawasan dan kualitas pengerjaan yang kurang bagus.

Ketua DPRD Kabupaten Buleleng, Ketut Ngurah Arya dikonfirmasi, Jumat (4/4) mengatakan, hampir keseluruhan ruang kelas di SDN 1 Sumberkima mengalami kerusakan di bagian atap dan juga plafonnya. Bahkan kondisi ini sudah berlangsung lama.

“Sekitar 60 persen bangunan di bagian atap dan plafon sekolah rusak. Kerusakan ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di sana,” kata Ngurah Arya.

Baca juga:  Kemas Potensi Desa Menjadi Paket Wisata

Ia juga menyoroti kualitas pengerjaan rekanan yang buruk. Padahal rangka atap sudah terbuat dari baja. Hanya saja, menurut Sekretaris DPC PDI Perjuangan ini pengawasan dari instansi terkait dan pengerjaan dari rekanan kurang maksimal.

“Bangunan yang rusak sudah sangat lama, dan pengawasannya kurang. Pengerjaan infrastruktur yang dibiayai melalui DAU dan DAK seharusnya diawasi dengan ketat, namun kenyataannya, kualitasnya sangat buruk dan cepat rusak,” ujar Ketut Ngurah Arya.

Baca juga:  Gara-gara Suruh Minum Air Got, Nyawa Pemilik Toko di Depaha Melayang

Ngurah Arya menambahkan, kerusakan seperti ini harus segera mendapat perhatian serius. Ia juga menyampaikan bahwa infrastruktur pendidikan harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah Sutjidra – Supriatna saat ini.

“Pendidikan itu tidak hanya soal pakaian dan seragam. Infrastruktur sekolah yang layak dan aman untuk belajar sangat penting. Kami akan terus mendorong pemerintah yang baru agar benar-benar fokus memperbaiki infrastruktur sekolah, baik di SD maupun SMP,” tandasnya.

Kondisi inipun diperparah dengan efisiensi saat ini. Ia menyebut, Kabupaten Buleleng terdampak efisiensi dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp 25 miliar. Meski begitu, dan Ia mengharapkan dana dari pajak pariwisata yang dijanjikan oleh Gubernur Koster dapat digunakan untuk mendanai perbaikan infrastruktur pendidikan di anggaran perubahan nanti.

Baca juga:  KKP Padangbai Temukan Belasan Orang Positif Rapid Tes Antigen

“Memang anggaran yang ada terbatas, tetapi dengan efisiensi anggaran dan dukungan dari pajak pariwisata, kita berharap anggaran tersebut bisa dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur pendidikan yang sangat dibutuhkan,” tambahnya. (Nyoman Yudha/Balipost)

BAGIKAN