Menteri UMKM Maman Abdurrahman bersama Bupati Jembrana I Nengah Tamba menyapa para pedagang saat peresmian Pasar Umum Negara, Senin (25/11). (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengatakan kehadiran pasar tidak hanya sebagai tempat transaksi ekonomi. Pasar juga bisa menjadi sentra pembinaan dan pelatihan bagi pengusaha kelas mikro.

Menteri Maman menyampaikan, Kementerian UMKM akan bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat dalam memanfaatkan pasar secara optimal sebagai sarana pembelajaran bagi pedagang-pedagang untuk meningkatkan usahanya.

“Jadi kita juga punya harapan nanti pedagang-pedagang yang nanti ada di sini (Pasar Umum Negara), tidak hanya pada kelasan mereka sekarang aja, kita juga punya harapan nanti mereka tumbuh naik kelas,” ujar Maman saat peresmian Pasar Umum Negara (PUN) didampingi Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Senin (25/11).

Revitalisasi PUN yang kini disebut Pasar Negara Bahagia diharapkan dapat menjadi tempat untuk saling bertukar informasi. Menteri Maman mengatakan, selain menjadi pusat perekonomian, pasar telah menjadi tempat yang memiliki arti mendalam bagi masyarakat selama ini.

Baca juga:  Hingga Mei, Denpasar Berhasil Realisasikan Target Pajak Daerah hingga 40 Persen

“Kalau melihat pasar zaman dulu bukan hanya tempat transaksi ekonomi, tapi juga menjadi tempat berkumpul komunitas. Sebagai tempat berkomunikasi dan bertukar pikiran,” kata Menteri UMKM Maman Abdurrahman.

Berkaca dengan kondisi Pasar Tanah Abang di Jakarta yang pada saat ini sudah mulai lesu, Menteri Maman berharap para pengusaha UMKM di Jembrana dapat mulai mempelajari tentang ekosistem digital.

“Kabupaten Jembrana memang berbeda dengan Jakarta karena arus media sosial di sana luar biasa. Tapi 5-10 tahun lagi akan sama kondisinya. Maka setelah terbangunnya pasar ini mari mulai mengajak UMKM belajar mensosialisasikan produk melalui media sosial atau media digital. Supaya 10 tahun ke depan sudah siap terhadap tantangan zaman,” ujar Menteri Maman.

Melihat kondisi tersebut, Menteri Maman berencana membuat program pembentukan Super Apps bagi seluruh pengusaha UMKM di Indonesia agar dapat memasarkan produknya.

Pemerintah telah menargetkan 30 juta UMKM onboarding digital. Adapun jumlah pengusaha UMKM yang telah memasuki ekosistem digital mencapai 25,54 juta usaha pada 2024, meningkat dibandingkan 2023 yang mencapai 22 juta usaha.

Baca juga:  Tasnya Isi Narkoba, Penumpang Travel Asal Jatim Ditangkap

Pengusaha UMKM ke depan dan pengusaha di pasar dapat mengadopsi teknologi digital, termasuk dari sisi pembayaran non-tunai melalui QRIS, promosi digital, serta pemanfaatan platform daring untuk mendukung pemasaran produk. Langkah ini akan membantu pengusaha UMKM bisa menjangkau pasar yang lebih luas dan memperkuat daya saing di tengah persaingan global.

Dengan kondisi pasar yang sudah jauh lebih baik, lanjut Maman, bisa menjadi daya tarik dari pelaku usaha mikro untuk dapat terus mengembangkan usahanya sehingga mampu menyerap tenaga kerja.

Sementara itu, Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengungkapkan seperti yang kita ketahui bersama, pasar memegang peranan penting menggerakkan ekonomi masyarakat. Menurutnya, Pasar merupakan muara dari produk-produk masyarakat yang menyediakan kebutuhan pokok masyarakat, utamanya sandang dan pangan.

Baca juga:  Pembagian Kios Pasar Umum Negara Gunakan Sistem Undian

“Demi meningkatkan kenyamanan masyarakat, baik penjual maupun pembeli, telah dilakukan revitalisasi pasar,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Bupati asal desa kaliakah ini menjelaskan bahwa Revitalisasi dilakukan untuk meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata dan lebih estetis.

“Dengan telah selesai dibangunnya bangunan pasar yang baru, Pasar Umum Negara dapat menjadi rujukan atau pilihan utama bagi masyarakat yang akan membeli atau memenuhi kebutuhannya,” jelasnya.

Pihaknya berharap PUN dapat bersaing dengan pasar modern yang juga banyak berdiri tidak jauh dari Pasar Umum Negara.

Revitalisasi Pasar Umum Negara dimulai pada 2023. Pasar ini memiliki luasan lahan 24.146 m2 dan luas gedung 17.652 m2.

Pasar terbagi menjadi dua gedung yaitu Gedung A dan Gedung B dengan masing-masing dua lantai. Revitalisasi ini diharapkan dapat menunjang pertumbuhan perekonomian Kabupaten Jembrana. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *