I Nyoman Sucipta. (BP/Istimewa)

Oleh  I Nyoman Sucipta

Mewujudkan swasembada pangan yang mencukupi kebutuhan nasional tanpa bergantung pada impor memerlukan pendekatan strategis yang komprehensif, pengembangan teknologi pertanian dengan inovasi teknologi seperti bibit unggul, teknologi irigasi modern, dan mekanisasi pertanian akan meningkatkan hasil panen. Penerapan pertanian presisi dengan memanfaatkan data dan teknologi informasi untuk pemupukan, irigasi, dan pengelolaan hama yang lebih efisien dan penelitian dan pengembangan (R&D) yaitu investasi dalam penelitian agronomi untuk menemukan metode budidaya yang lebih baik, tahan terhadap perubahan iklim, dan adaptif terhadap kondisi lokal.

Penerapan strategi tersebut akan memperkuat ketahanan pangan Indonesia dan memungkinkan swasembada yang berkelanjutan dan  untuk mencapai hasil yang optimal. Untuk mendukung swasembada pangan di Indonesia pengembangan pasar digital adalah langkah penting. Pasar digital memungkinkan petani menjual produk mereka langsung kepada konsumen atau pengecer tanpa perantara, yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan petani dan memotong biaya distribusi.

Pemerintah atau pihak swasta dapat mendirikan platform online khusus untuk memfasilitasi transaksi produk pertanian. Platform ini memungkinkan petani untuk menjual hasil bumi secara langsung ke konsumen atau pengecer. Kolaborasi dengan E-Commerce Eksisting bisa memperluas akses pasar petani, terutama untuk wilayah perkotaan yang memiliki permintaan tinggi terhadap produk segar dan organik.

Baca juga:  Wabah dan Kemunculan Tradisi Baru di Bali

Pasar digital yang efektif harus didukung oleh sistem logistik yang terintegrasi, seperti pengiriman cepat atau cold storage untuk menjaga kualitas produk segar hingga sampai ke konsumen. Mengenai pemasaran digital perlu  program pelatihan khusus untuk petani cara berjualan di platform e-commerce, dan manajemen stok akan membantu mereka lebih memahami cara memanfaatkan pasar digital juga dalam pengelolaan keuangan dan penentuan harga. Dengan pengetahuan dasar mengenai pengelolaan keuangan dan penentuan harga yang sesuai, petani dapat bersaing di pasar digital tanpa merugikan diri sendiri.

Dengan pemasaran digital, petani atau kelompok tani dapat membranding produk mereka sehingga konsumen mengenal kualitas atau keunikan yang ditawarkan oleh produk tersebut. Menggunakan influencer atau komunitas yang peduli dengan produk lokal atau gaya hidup sehat bisa menjadi cara yang efektif untuk memperkenalkan produk pangan lokal kepada konsumen. Kerjasama dengan komunitas sehat atau organisasi lingkungan.

Baca juga:  "Manastapah" Bukan Ungkapan Sakit Jiwa

Dengan adanya pasar digital, petani bisa menampilkan asal-usul produk, metode penanaman, dan lainnya untuk memberikan transparansi dan meningkatkan daya tarik bagi konsumen yang peduli pada kualitas dan keberlanjutan. Pembayaran yang mudah, seperti e-wallet atau QR code, memungkinkan petani menerima pembayaran lebih cepat dan memudahkan konsumen dalam bertransaksi.

Pemanfaatan Sistem Informasi Pertanian (SIP) sangat penting dalam mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan efisiensi sektor pertanian. SIP mengintegrasikan data, teknologi, dan informasi pertanian sehingga petani dapat membuat keputusan yang lebih baik, mengoptimalkan produksi, serta mengurangi risiko gagal panen

Meningkatkan Produktivitas

Investasi ini tidak hanya meningkatkan teknologi dan infrastruktur, tetapi juga membuka lapangan kerja, mendorong inovasi, dan memperkuat ketahanan pangan. Strategi yang dapat diimplementasikan untuk mendorong investasi di sektor pertanian.

Pengurangan pajak investasi pertanian, subsidi untuk infrastruktur seperti irigasi, jalan, atau penyimpanan hasil pertanian dapat menarik minat investor dan membantu mereka mengurangi biaya awal. Menerapkan sistem perizinan satu pintu untuk mengurus izin usaha pertanian, sehingga proses perizinan menjadi lebih cepat dan mudah.

Baca juga:  LPD Bali di Persimpangan Jalan?

Dengan menciptakan ekosistem yang terintegrasi, seperti pusat distribusi dan pengolahan, perusahaan atau investor dapat mengelola biaya lebih efisien, meningkatkan nilai tambah, dan memperluas pasar. Perusahaan yang bergerak di bidang pertanian dapat bermitra dengan petani lokal melalui program kemitraan, menyediakan benih unggul, teknologi, atau pelatihan untuk meningkatkan hasil produksi.

Mendorong investasi dalam pengembangan produk olahan berbasis pertanian yang bernilai jual lebih tinggi, yang juga berpotensi untuk pasar ekspor. Memberikan insentif bagi perusahaan yang berinvestasi dalam praktik pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti pertanian organik atau sistem pertanian dengan emisi karbon rendah.

Pembangunan infrastruktur pendukung yang ramah lingkungan, seperti penggunaan energi terbarukan di sektor pertanian, akan menarik investor yang memiliki fokus pada keberlanjutan. Dengan strategi-strategi ini, investasi di sektor pertanian dapat didorong secara optimal, yang tidak hanya memperkuat swasembada pangan, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Penulis, Guru Besar Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *