Ilustrasi. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Setiap tahunnya, 10 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesehatan Mental Dunia. Peringatan ini dilakukan pertama kali pada 10 Oktober 1992.

Di Indonesia sendiri, perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia tahun ini diisi beragam kegiatan. Salah satunya seminar mengenai kesehatan mental yang dilakukan pada Rabu (9/10).

Dalam seminar yang disiarkan langsung di kanal YouTube Kemenkes, tercetus pertanyaan mengenai konsep it’s okay to be not okay. 

Menurut salah satu pembicara, dr. Arif Hening Mustaningrum, MKK, SpOk, konsep ini merupakan kampanye atau jargon yang ditujukan kepada seseorang yang sedang tidak baik-baik saja untuk tidak mempermasalahkan jika merasakan hal tersebut dan mau mengakuinya.

Baca juga:  PKB Rumuskan Kriteria Pemimpin Bali

Ia mengungkapkan contoh stigma masyarakat yang menyebutkan, “laki-laki kok nangis, baru juga punya masalah segitu.” Padahal setiap orang memiliki kesulitannya masing-masing, jadi ketika seorang laki-laki maupun perempuan merasakan sebuah kesedihan itu adalah hal yang wajar.

Ia pun menekankan pentingnya memiliki support system yang harus dilatih. Baik itu dari diri sendiri lewat pemikiran yang sehat dan menjadikan teman kerja sebagai support system juga. Ia juga megatakan jangan pernah menganggap lingkungan kerja sebagai tempat adu persaingan.

Baca juga:  Pascapandemi, Angka ODGJ di Denpasar Meningkat

Masalah kesehatan mental pada saat ini memang harus lebih diperhatikan, terutama dalam kondisi yang semakin kompleks. Sebab, kesehatan mental berkontribusi dalam produktivitas, hubungan sosial, dan kualitas hidup.

Untuk diketahui, Hari Kesehatan Mental Dunia ini awalnya tak memiliki tema tahunan. Namun di 1994, perayaannya mulai mengusung tema tertentu.

Akhirnya sejak saat itu, Hari Kesehatan Mental Dunia telah menjadi platform strategis bagi pemerintah, organisasi, dan individu untuk mengembangkan program yang berfokus pada perawatan kesehatan mental. (Ni Wayan Linayani/balipost)

Baca juga:  Melasti di Denpasar, Umat Silih Berganti Padati Pantai
BAGIKAN