Indonesia Healthcare Corporation (IHC) menandatangani MoU dengan SingHealth di The Meru, Bali, Selasa (30/4). (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia, SDM kesehatan mendapat pelatihan mengenai cross-sharing of practice klinis, inovasi dari SingHealth, grup layanan kesehatan masyarakat terbesar di Singapura. Kerja sama dengan Singapura ini diharapkan bisa memperkuat posisi Bali International Hospital (BIH) sebagai destinasi medical tourims. Demikian disampaikan Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika – Indonesia Healthcare Corporation (IHC), drg. Mira Dyah Wahyuni, MARS, Selasa (30/4) usai penandatanganan MoU dengan SingHealth di The Meru, Bali.

Ia mengatakan kerja sama akan berlangsung selama 5 tahun. Saat ini BIH masih dalam tahap pembangunan dan rencananya akan buka september 2024.

Diakui saat ini masih membuka lamaran untuk tenaga medis dan kesehatan di BIH. “Saat ini existing ada 97 dokter,15 diantaranya diaspora dan 4 asing. Sesuai Permenkes Nomor 1 tahun 2023, bahwa semua diaspora dan foreigner doctors bisa masuk melalui rekognisi, kompetensinya itu memang betul-betul dibutuhkan,” ujarnya.

Baca juga:  Pecinta Drama Gong Dihibur Pementasan "Dukuh Suladri"

Nantinya untuk tenaga kesehatan asing diaspora yang didatangkan dari luar negeri akan menyesuaikan dengan kebutuhan. Namun setiap sub spesialis diharapkan ada diaspora.

Layanan unggulan yang menjadi center of excellence di BIH yaitu bidang kardiovaskuler, onkologi, neurologi, gastroendrologi, dan orthopedi dengan teknologi yang paling advance.

Mengacu pada Permen yang sudah ada tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bidang Kesehatan, dengan adanya BIH lebih memudahkan diaspora maupun tenaga kerja asing dokter untuk praktek mulai skrining dari medical advisor board yang telah dibentuk. Dari sisi obat-obatan yang mungkin saja belum ada izin edar di Indonesia, tapi sudah digunakan di Singapura, luar negeri, dapat digunakan di BIH.

Baca juga:  Boost Sanur Village Festival 2018, Hadirkan Jukung Race hingga ILP

Dengan adanya BIH juga dapat menekan biaya kesehatan lebih kompetitif. Kerja sama ini melingkupi peningkatan clinical capacity building, transformasi dalam layanan asuhan keperawatan, dan patient journey. “Dengan ditandatanganinya MoU ini, IHC memasuki era baru kolaborasi yang akan membawa manfaat besar baik bagi IHC maupun masyarakat Indonesia,” ujar drg. Mira.

Kolaborasi tersebut akan menyasar tiga bidang prioritas strategis, yaitu, clinical excellence, operational excellence, dan people excellence. Hal ini juga mencakup inisiatif seperti pelatihan untuk dokter dan perawat, penelitian bersama, manajemen kasus yang kompleks, serta kegiatan kolaboratif dalam pendidikan kedokteran dan pengembangan profesional.

Baca juga:  Dua Wilayah di Denpasar Tambah Korban Jiwa COVID-19, Seluruhnya Berkomorbid DM

Hal ini diharapkan dapat meletakkan dasar bagi transformasi yang lebih luas dalam sistem layanan kesehatan Indonesia, dengan memberikan akses terhadap praktik terbaik dan pengetahuan terkini dalam industri layanan kesehatan global. Ia optimis dengan adanya BIH di Bali orang Indonesia dapat berobat di dalam negeri tanpa harus keluar negeri.

Group CEO SingHealth Prof. Ng Wai Hoe mengatakan, melalui kerjasama ini, IHC akan mendapatkan akses terhadap pengetahuan dan keahlian SingHealth di berbagai bidang seperti manajemen rumah sakit, pelatihan staf, serta penelitian dan pengembangan. “Kami berharap dapat belajar antara satu sama lain dan memajukan misi kolektif kami untuk memberikan perawatan yang luar biasa kepada pasien,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *