Petugas mendatangi salah satu warga yang digigit anjing diduga rabies di Melaya, Jembrana. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Seekor anjing yang diduga rabies mengamuk di Desa Melaya, Kecamatan Melaya akhir pekan lalu. Sedikitnya 8 orang warga mengalami gigitan akibat anjing mengamuk sejak Jumat (26/4) sore hingga Sabtu (27/4).

Sejumlah warga bahkan mengalami gigitan di bagian risiko tinggi seperti kepala dan jari. Sebagian besar korban berusia lanjut.

Petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, Sabtu (27/4) siang menyisir sekitar lokasi untuk melakukan upaya pencegahan penularan. Sementara warga yang mengalami gigitan juga segera ditangani dengan diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR).

Baca juga:  Empat Daerah Catat Tambahan Warga Meninggal Terinfeksi COVID-19

Awalnya anjing yang diketahui berbulu hitam putih ini muncul di Banjar Melaya Pantai dan menggigit warga pada Jumat (26/4) sore. Kemudian lari dan malamnya kembali menggigit warga di Banjar Pangkung Dedari dan menghilang.

Selanjutnya pada Sabtu pagi sekitar pukul 09.00 WITA, anjing tersebut diketahui di Pangkung Tanah dan kembali menggigit warga.

Bahkan di salah seorang warga yang mengalami gigitan di wajah dan kaki, Ni Wayan Budiarni (51) di Banjar Pangkung Tanah Kangin, mendapatkan 24 jahitan di kepala dan kaki. “Saya membuka pintu, tiba-tiba anjing itu menyerang dan menggigit saya,” ujar Budiarni.

Baca juga:  Aliansi BEM Seluruh Bali Audiensi ke Gubernur Koster, 3 Hal Ini Jadi Bahasan

Selain itu warga lain di Banjar Pangkung Dedari, Ketut Ningga (59) mendapatkan 11 jahitan. Total dari penyisiran petugas ada 8 warga yang mengalami gigitan.

Petugas masih terus melakukan pencarian terhadap anjing yang diduga rabies tersebut. Selain itu, petugas juga melakukan eliminasi selektif terhadap 5 anjing yang diduga kontak langsung dengan anjing mengamuk itu.

Sampel otak dari anjing-anjing tersebut selanjutnya akan diuji laboratorium untuk memastikan apakah mereka rabies atau tidak. Hampir semua korban gigitan anjing tersebut mengalami luka di bagian vital seperti jari tangan, kaki, dan kepala.

Baca juga:  Masa Arus Balik Usai, Begini Pemeriksaan Di Gilimanuk

Hal ini dikategorikan sebagai gigitan risiko tinggi karena berpotensi menularkan virus rabies dengan lebih mudah.

Petugas kesehatan telah memberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) kepada seluruh korban. Masyarakat diimbau untuk segera ke puskesmas terdekat jika digigit anjing, terutama jika anjing tersebut tidak dikenal atau menunjukkan gejala rabies. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN