Ilustrasi. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Masyarakat diimbau tidak menyepelekan demam pada anak. Apalagi jika demam terjadi di tengah merebaknya kasus demam berdarah dengue (DBD).

“Ketika demam agar lebih dini dibawa ke fasilitas kesehatan baik ke puskesmas, dokter praktek swasta, maupun rumah sakit,” kata Direktur RSU Bangli dr. I Dewa Gede Oka Darsana belum lama ini.

Dengan segera dibawa ke fasilitas kesehatan, penyakit bisa didiagnosa lebih awal. Penanganan juga bisa dilakukan lebih cepat dan tepat.

Baca juga:  Minimalkan DB, Tabanan Alokasikan Rp 1 Miliar Untuk Ini

Menurut Oka Darsana, penting bagi masyarakat memahami gejala dan fase DBD. Kata dia DBD memiliki pola/fase sedemikian rupa. Seseorang yang terjangkit DBD, dalam beberapa hari demamnya akan membaik ditandai dengan suhu tubuh menurun.

Namun hal itu harus tetap diwaspadai. “Kalaupun ada penurunan suhu tubuh harus tetap diamati sampai kondisi anak benar-benar pulih,” kata Oka Darsana.

Untuk mencegah terjangkitnya DBD, dokter asal Desa Sulahan, Susut itu mengharapkan masyarakat lebih aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus yakni dengan menutup, menguras dan mengubur barang bekas yang berpotensi tergenang air dan jadi sarang nyamuk. “Sehingga tidak ada tempat bagi nyamuk untuk berkembang biak,” katanya.

Baca juga:  Kasus DBD di Badung Terus Meningkat

Sebagaimana yang diketahui kasus DBD di Kabupaten Bangli meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Rumah Sakit Umum Bangli sejak awal 2024 telah merawat seratus lebih pasien yang terjangkit DBD. Paling banyak pada Maret lalu. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN