Gedung SDN 3 Bongkasa mengalami kerusakan tertimpa pohon. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Bongkasa di Banjar Kambang, Desa Bongkasa, Badung, mengalami kerusakan serius setelah tertimpa pohon pada Minggu (10/3). Beruntung, kejadian ini terjadi saat para siswa sedang libur Hari Raya Galungan, Kuningan, dan Nyepi, sehingga tidak ada korban jiwa.

Namun, akibat timpaan pohon tersebut, atap gedung ambruk, memaksa para siswa yang seharusnya melanjutkan proses belajar mengajar pada Rabu (13/3) terpaksa dipindahkan. Ruang kelas 4 yang biasanya digunakan untuk kegiatan belajar, masih berantakan dan penuh dengan reruntuhan atap serta plafon.

Baca juga:  Belasan Komunitas di Denpasar Gelar Donor dan Bagi Sembako

Kabid Pendidikan SD, Disdikpora Badung, Rai Twistyanti Raharja, mengonfirmasi kejadian ini, menyatakan bahwa satu unit bangunan gedung SDN 3 Bongkasa mengalami kerusakan. Bangunan yang rusak tersebut adalah ruang kelas 4. “Untuk sementara, aktivitas belajar mengajar siswa kelas 4 dipindahkan ke ruangan lain yang aman,” katanya.

Disebutkan bahwa bangunan yang rusak tersebut telah dibangun sejak 2009. Perbaikan akan dilakukan dalam waktu dekat dengan menggunakan anggaran pemeliharaan di Dinas Pendidikan, namun jika anggaran tersebut tidak mencukupi, koordinasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) akan dilakukan untuk memastikan perbaikan yang tepat.

Baca juga:  Perusakan Baliho di Tabanan Marak, Panwaslu Sarankan Lapor Polisi

“Untuk perbaikan kita ada anggaran pemeliharaan di Dinas Pendidikan kalau memungkinkan anggarannya cukup kita pakai itu dulu. Tapi kalau tidak kita koordinasikan ke TAPD (tim anggaran pemerintah daerah),” jelasnya.

Kabid Bidang II Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung, Ketut Murdika yang dihubungi menyebutkan, kejadian pohon tumbang akibat cuaca buruk dilaporkan pada pukul 09.00 WITA. Adapun bangunan yang rusak, yakni bagian atap dan plafon jebol sekitar 6×6 meter di ruangan kelas 3.

Baca juga:  Bali Masih Perlu Ditanami Mangrove

“Kerugian dalam peristiwa tersebut sekitar Rp 60 juta. Untuk sementara proses belajar mengajar dipindah ke ruangan lainnya,” ucapnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN