Upacara bakti pakelem di Gunung Agung yang diawali dengan penyucian wewalungan (hewan korban) di Pura Pasar Agung sebelum dibawa naik ke Gunung Agung. (BP/Ist)

GIANYAR, BALIPOST.com – Di tengah cuaca buruk dan adanya proses evakuasi mayat pendaki yang dilakukan tim SAR di Gunung Agung, Karangasem, Rabu (13/3) dini hari, krama adat Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar tetap melakukan upacara mapakelem ke Gunung Agung.

Upacara dipusatkan di Pura Pasar Agung, Karangasem, dipuput Ida Pedanda Geria Sidan, Gianyar, dan mulai naik ke Gunung Agung mulai pukul 01.00 WITA.

Kendati cuaca buruk, angin sangat kencang, seluruh proses bakti mapakelem berjalan lancar.

Puluhan krama adat yang naik ke Gunung Agung membawa sesajen dan hewan pakelem dengan selamat kembali ke Pura Pasar Agung, Rabu, sekitar pukul 07.00 WITA.

Baca juga:  BNPB Akui Belum Semua Warga di KRB Gunung Agung Dievakuasi

Bakti pakelem dilakukan serangkaian Karya Mamungkah, Padudusan Agung, Nubung Pedagingan, Tawur Agung Menawa Ratna, Ngusaba Desa dan Ngusaba Nini di Pura Puseh dan Desa, Desa Adat Keramas.

Bakti pakelem dengan naik gunung sebelumnya sempat dihimbau petugas untuk tidak dilakukan atau membatasi krama yang ikut, mengingat badai angin kencang yang terjadi di sekitar Gunung Agung.

Namun setelah melakukan kordinasi dengan Pemangku Gede Pura Pasar Agung, proses yadnya yang dilakukan oleh krama adat tetap dilanjutkan dengan tetap memperhatikan keselamatan bersama.

Baca juga:  Wagub Cok Ace Sambut Baik Perhatian Bupati Lumajang untuk Pura Mandara Giri Semeru Agung

Dengan semangat ngayah, sekitar seratus krama akhirnya berangkat menghaturkan pakelem ke Gunung Agung, dengan membawa perangkat sesajen dan hewan seperti kambing putih, angsa, bebek, untuk dihaturkan di kawah Gunung Agung.

“Prosesi yang dilakukan krama adat Keramas dipimpin oleh pemangku alit Pasar Agung,” kata Manggala Karya, I Nyoman Puja Waisnawa.

Selain mapekelem ke Gunung Agung, pakelem juga dilakukan di ulun danau Batur, Kintamani, Bangli. Upacara dipusatkan di Pura Ulun Danau Songan, dipuput oleh Ida Pedanda Gria Aha, Tampaksiring, dilanjutkan mapakelem di Danau Batur.

Baca juga:  BPBD Evakuasi Sejumlah Mahasiswa Kedokteran Unud

Upacara mapakelem ini, masih dalam rangkaian karya di Pura Puseh Desa, Pura Ulun Desa, dan Pura Naga Kunci, Desa Adat Keramas, yang puncaknya pada hari Selasa, 19 Maret 2024.

Selain di Gunung dan Danau, bakti pakalem juga dilakukan di Laut/Segara. Bakti pakelem yang dilakukan ini merupakan salah satu dari banyak rangkaian ritual dalam upacara Hindu di Bali yang tujuannya adalah menjaga keseimbangan kosmis dan alam semesta. (Agung Dharmada/balipost)

BAGIKAN