Petugas melakukan fogging. (BP/eka)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Demam Berdarah Degue (DBD) di Kabupaten Badung mencapai ribuan kasus di 2023. Data Diskes Badung mencatat terdapat 1.137 kasus.

Berdasarkan lokasinya, titik rawan DBD selama tahun 2023 terjadi pada Kecamatan Abiansemal. Terutama Abiansemal 1 dan Abiansemal 2.

Data dari Diskes Badung menunjukkan angka insiden tertinggi terjadi pada wilayah UPTD Puskesmas Abiansemal 1. Sementara dilihat dari peningkatan kasus, terjadi peningkatan lebih dari dua kali lipat dibandingkan kasus DBD tahun sebelumnya pada wilayah UPTD Puskesmas Abiansemal 1 dan 2.

Tingginya kasus DBD membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menargetkan untuk menurunkan angka insiden kasus DBD dengan PSN 3 M Plus.

Baca juga:  Total ada 18 ODP COVID-19 Dipindahkan ke RSP Giri Emas

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Kabupaten Badung, I Made Suwadera mengatakan, menargetkan untuk menurunkan angka insiden kasus DBD di Kabupaten Badung pada 2024. Selain itu juga menurunnya kematian akibat penyakit DBD di Kabupaten Badung dan tercapainya Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik di masing-masing desa/kelurahan.

“Kami akan meningkatan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin dan berkesinambungan di seluruh desa/kelurahan oleh petugas jumantik,” ungkap Suwadera, Senin (29/1).

Baca juga:  Kasus DB di Denpasar Alami Peningkatan

Menurutnya, pihaknya turut mengimbau kepada masyarkat agar melakukan PSN 3 M Plus minimal satu minggu sekali di rumah masing-masing. Karena PSN merupakan upaya yang paling efektif dalam pencegahan penyakit DBD daripada pengasapan atau fogging.

“Kami juga melakukan kerja sama dengan rumah sakit baik pemerintah maupun swasta; hingga melakukan PE setiap kasus yang dilaporkan oleh rumah sakit,” katanya.

Hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE), kata Suwadera sebagai dasar tindak lanjut yang akan dilakukan dan penemuan kasus DBD baru yang belum terlaporkan. Secara kumulatif, kasus DBD di bulan Januari tercatat sebanyak 135 kasus, Februari 126 kasus, Maret 170 kasus, April 166 kasus, Mei 154 kasus, Juni 101 kasus, Juli 99 kasus, Agustus 66 kasus, September 39 kasus, Oktober 34 kasus, November 22 kasus, dan Desember 25 kasus.

Baca juga:  Rambut Juga Perlu Masker, Berikut Jenis-jenisnya

Sementara itu, jumlah kasus DBD pada tahun 2022 sebanyak 945 kasus. Di tahun 2022, tercatat sebanyak 64 kasus DBD di UPTD Puskesmas Abiansemal 1 dan meningkat menjadi 126 kasus di tahun 2023. Begitupun pada UPTD Puskesmas Abiansemal 2, yakni dari 26 kasus menjadi 60 kasus. (Parwata/balipost)

BAGIKAN