Suasana lalu lintas di Denpasar yang sudah menunjukkan kemacetan. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), diperkirakan terjadi lonjakan wisatawan ke Bali. Hal ini juga diprediksi menimbulkan kemacetan parah.

Agar situasi aman dan terkendali, Kapolda Bali Irjen Pol. Ida Bagus Kade Putra Narendra, Kamis (21/12) mengatakan pihaknya sudah melakukan antisipasi penumpukan penumpang di pelabuhan dan berkoordinasi pihak ASDP serta pemerintah daerah. “Setiap pelabuhan seperti di Ketapang, Gilimanuk, dan Padangbai sudah disiapkan kantong parkir. Selain itu Polda Bali juga menyiapkan personel dan membentuk Pos Pengamanan, Pos Pelayanan serta Pos Terpadu,” ungkapnya.

Baca juga:  Kumulatif Kasus COVID-19 di Bali Hampir 34 Ribu Orang, Tambahan Hari Ini Didominasi Zona Merah

Terkait kemacetan, Polda Bali dan jajarannya sudah melakukan pemetaan. Nantinya akan dilakukan rekayasa lalu lintas bila terjadi kemacetan parah.

Titik kemacetan paling diantisipasi adalah destinasi wisata Pantai Kuta dan Kuta Utara seperti di Petitenget, Atlas Beach Club, Pantai Berawa, serta Uluwatu.

Sementara Karoops Polda Bali Kombes Pol. Soelistyono mengatakan untuk pengamanan Natal di gereja besar diterapkan pola pengamanan ring 1, ring 2 dan ring 3. Untuk jumlah personel yang dilibatkan dalam pengamanan Nataru sebanyak 1.673 Polri dan instansi terkait 1.904 orang. “Ada beberapa gereja, di Denpasar ada tiga gereja besar yang kita lakukan pengamanan dengan pola ring 1 ring 2, ring 3. Kalau total seluruhnya gereja dan rumah ibadah (Bali) itu ada 306,” tegasnya.

Baca juga:  Penetapan Tersangka Rektor Dkk Sah, Penyidik Kembali Periksa Sejumlah Saksi

Terkait permohonan izin perayaan tahun baru, menurut Kombes Soelistyono, baru Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan wilayah Kuta yang mengajukan.

“Untuk antisipasi kemacetan seperti di depan Atlas akan lakukan rekayasa lalu lintas. Jadi kita rekayasa lantas itu di Kuta dan Kuta Utara, itu sifatnya buka tutup, kami lihat perkembangan. Kalau terlalu padat, kami akan alihkan (arus lalin). Jika mulai lengang maka dibuka kembali,” ungkap perwira melati tiga di pundak ini. (Kerta Negara/balipost)

Baca juga:  Kembali Bukan Denpasar, Giliran Kabupaten Ini Jadi Penyumbang Kasus COVID-19 Harian Terbanyak
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *