Gede Agus Juniarta, S.Si. (BP/Istimewa)

Oleh Gede Agus Juniarta, S.Si.

Kendaraan listrik sangat penting untuk mengurangi jejak karbon di dunia. Kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi langsung selama operasinya, membantu mengurangi polusi udara dan berkontribusi pada upaya mitigasi perubahan iklim.

Kendaraan listrik juga menawarkan solusi yang lebih berkelanjutan dan memungkinkan diversifikasi sumber energi. Di Indonesia, prospek kendaraan listrik akan membawa perubahan besar dalam sektor transportasi. Infrastruktur pengisian daya masih dalam tahap pengembangan, yang merupakan salah satu masalah utama. Salah satu kendala yang dapat menghalangi peningkatan adopsi kendaraan listrik adalah jumlah stasiun pengisian daya yang terbatas.

Masyarakat harus lebih menyadari manfaat kendaraan listrik. Pendidikan dan promosi tentang manfaat kendaraan listrik dalam mengurangi emisi karbon dan polusi udara dapat membantu mengubah pandangan orang. Inisiatif pemerintah dan pelaku industri dalam mengadakan kampanye publik dan program edukasi menjadi kunci untuk mengatasi hambatan ini. Dukungan kebijakan pemerintah juga menjadi faktor penting. Insentif dan regulasi yang mendukung pengembangan kendaraan listrik dapat mempercepat adopsi teknologi ini. Kebijakan yang memberikan insentif pajak, pembebasan pajak impor, atau bantuan pendanaan untuk produksi dan pengembangan kendaraan listrik dapat menjadi pendorong bagi produsen dan konsumen.

Berdasarkan data yang ditemukan, jumlah kendaraan listrik di Indonesia terus meningkat. Pada Juni 2022, tercatat terdapat sekitar 21.000 kendaraan listrik, dan jumlah ini diperkirakan terus bertambah. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan regulasi, seperti Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019, yang bertujuan untuk mempercepat program kendaraan listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan. Hingga November 2022, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat sebanyak 33.800 unit kendaraan listrik di Indonesia. Meskipun jumlah ini masih jauh dari target, pemerintah terus memberikan dukungan agar kendaraan listrik lebih mudah dimiliki masyarakat. Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif fiskal dan non-fiskal bagi konsumen kendaraan listrik, seperti pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) sebesar 0%. Dengan adanya upaya ini, perkembangan kendaraan listrik di Indonesia semakin baik, dan hal ini menjadi bagian penting dalam menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan.

Baca juga:  2045, Bali Targetkan Seluruh Kendaraan R2 Bertenaga Listrik

Kendaraan listrik menciptakan paradigma baru dalam dunia transportasi dengan memberikan solusi berkelanjutan bagi tantangan lingkungan dan energi. Aspek utama dari keunggulan ini adalah nol emisi, di mana kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi gas buang selama operasionalnya. Hal ini tidak hanya membantu mengurangi polusi udara, tetapi juga mendukung upaya global untuk mengatasi perubahan iklim dan merawat kualitas udara di perkotaan.

Kendaraan listrik menjadi pilihan yang menjanjikan untuk masa depan transportasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan karena memiliki fitur seperti nol emisi, efisiensi energi, dan teknologi canggih. Dengan kombinasi fitur ini, kendaraan listrik bukan hanya menjadi alat transportasi kontemporer, tetapi juga akan mengubah cara orang berpikir tentang mobilitas dan penggunaan energi di seluruh dunia.

Baca juga:  PLN Jalin Kolaborasi Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik

Dampak sosial dan ekonomi dari adopsi kendaraan listrik di Indonesia membuka peluang besar untuk perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Salah satu efek besar yang dihasilkan oleh industri kendaraan listrik adalah penciptaan lapangan kerja baru di berbagai bidang, mulai dari proses manufaktur hingga layanan purna jual. Industri ini berkembang pesat, menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong keterampilan teknologi yang diperlukan untuk era kendaraan berbasis listrik. Dampak positif lainnya dari adopsi kendaraan listrik adalah penurunan polusi udara.

Dampak sosial yang dapat dihasilkan oleh penggunaan kendaraan listrik termasuk perubahan gaya hidup. Pilihan transportasi yang lebih berkelanjutan memberikan manfaat bagi masyarakat karena mereka meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak lingkungan dan mendorong perilaku menuju gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.

Penggunaan kendaraan berkelanjutan merupakan investasi yang signifikan dalam mobilitas pribadi selain merupakan langkah menuju masyarakat yang lebih sadar akan lingkungan dan berkomitmen pada solusi berkelanjutan. Pentingnya adopsi kendaraan listrik di Indonesia sebagai langkah penting untuk mengatasi masalah polusi udara, perubahan iklim, dan ketergantungan pada bahan bakar fosil di seluruh dunia. Dengan demikian, penggunaan kendaraan listrik telah berkembang menjadi suatu keharusan yang mendesak untuk mewujudkan masa depan yang berkelanjutan. Kesuksesan negara lain dalam mengadopsi teknologi ini menunjukkan bahwa Indonesia dapat mencapai perubahan besar dalam sektor transportasi dengan kerja sama yang erat antara pemerintah, bisnis, dan masyarakat.

Baca juga:  Politik Ekologi Restorasi Ekosistem

Pemerintah harus berperan aktif dalam membuat kebijakan yang mendorong penggunaan kendaraan listrik, termasuk memberikan insentif finansial, membuat peraturan yang mendukung, dan membiayai infrastruktur pengisian. Industri harus terus mengembangkan teknologi baru yang lebih efisien dan murah. Pada saat yang sama, komunitas juga dapat berkontribusi pada perubahan ini dengan mempelajari manfaat kendaraan listrik dan mengambil tindakan nyata untuk mendukung mobilitas yang lebih berkelanjutan. Masa depan transportasi yang lebih bersih, efisien, dan ramah lingkungan dapat dicapai di Indonesia dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, industri, dan masyarakat. Ini bukan hanya investasi dalam lingkungan; ini adalah langkah maju menuju kemandirian energi dan kesinambungan negara.

Penulis, Mahasiswa S-2 Ilmu Manajemen Undiksha Singaraja

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *