Sejumlah prajurit TNI AU mengusung peti jenazah Letkol Pnb (Anumerta) Yuda Anggara Seta untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kota Madiun, Jawa Timur, Jumat (17/11/2023). Penerbang Yuda Anggara Seta merupakan salah satu dari empat prajurit TNI AU yang tewas saat dua unit pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano mengalami kecelakaan di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11). (BP/Antara)

MALANG, BALIPOST.com – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano milik Skadron Udara 21 Lanud Abd Saleh TNI Angkatan Udara yang jatuh di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur dalam kondisi siap tempur. Dalam kunjungan ke Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (18/11), Prabowo mengatakan pesawat Super Tucano yang dimiliki Indonesia tersebut merupakan pesawat tempur yang masuk dalam kategori baru.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Prabowo menyatakan Super Tucano milik Indonesia itu dimiliki sejak 2012. “Ini Super Tucano, kalau tidak salah termasuk baru, 2012 itu termasuk baru. (layak dan siap tempur) iya, seharusnya,” kata Prabowo.

Baca juga:  Willy Dituntut Seumur Hidup

Prabowo menjelaskan dalam kecelakaan dua pesawat tempur Super Tucano yang menyebabkan empat orang meninggal dunia tersebut merupakan risiko yang sering dihadapi oleh anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dalam melaksanakan latihan, kata Menhan, memang banyak risiko yang harus dihadap oleh TNI.

Namun, ia mengingatkan para prajurit jika melaksanakan latihan tersebut juga harus realistis meskipun memiliki risiko yang berbahaya. Menurut dia, peristiwa tersebut mengejutkan dan ia menyampaikan ungkapan duka untuk para korban dalam peristiwa itu.

Ia juga berencana untuk bertemu dengan keluarga korban kecelakaan pesawat yang terjadi di Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan itu. “Itu adalah risiko. Memang pertahanan itu penuh dengan risiko. Latihan itu harus realistis, meskipun mengandung bahaya, baik di darat, laut, udara, gunung, hutan, rawa. Itulah risiko prajurit kita,” katanya.

Baca juga:  Dua Pelajar Ditangkap Maling Motor

Dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI Angkatan Udara jatuh di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11) siang kurang lebih pukul 12.00 WIB. Dua pesawat itu bernomor registrasi TT-3111 dan TT-3103 yang tengah melakukan sesi latihan rutin.

Pesawat tersebut take off pada pukul 10.51 WIB dan hilang kontak pada 11.18 WIB. Dua pesawat mengalami hilang kontak usai melakukan manuver formasi dan menembus awan. Dugaan awal, jatuhnya pesawat tempur tersebut akibat cuaca buruk.

Baca juga:  Projo Deklarasikan Dukungan ke Prabowo Subianto

Tiga korban meninggal dunia akibat kecelakaan dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI Angkatan Udara di Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati, Kota Malang, Jawa Timur.

Tiga korban yang dimakamkan di TMP Suropati, pada Jumat tersebut adalah Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Subhan, Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya dan Kolonel Penerbang (Anumerta) Sandhra Gunawan.

Sementara satu korban lain yakni Letkol Penerbang (Anumerta) Yuda A. Seta dimakamkan di TMP Madiun. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *