Kebakaran Lahan di Bukit Abang di Hutan Lindung Munduk Asti wilayah Gunung Abang, Karangasem. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Lahan kering yang ada di Hutan Lindung Munduk Asti wilayah Gunung Abang, yang berlokasi di Dusun Manikaji dan Munduk Jatituhu, Desa Ban kembali terbakar. Peristiwa kebakaran tersebut ikut membakar pipa air bersih warga setempat yang mengakibatkan seratus KK terancam kesulitan air bersih.

Kalak BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, mengungkapkan, kalau kebakaran yang terjadi tersebut mengakibatkan pipa air bersih milik warga yang ada di wilayah terebut ikut terbakar. “Akibat kebakaran tersebut, pipa air milik warga yang dari sumber mata air ke penampungan terbakar sehingga masyarakat terancam kesulitan air bersih,” ujarnya, Selasa (31/10).

Baca juga:  Dari Tambahan Kasus COVID-19 Bali Naik hingga Laga Persik Vs Bali United

Sementara itu, Perbekel Ban I Gede Tamu Sugiantara membenarkan kalau pipa air bersih dari sumber mata air ke penampungan ikut terbakar akibat kebakaran lahan tersebut. “Panjang pipa yang terbakar mencapai 6 kilometer,” katanya.

Tamu mengatakan dampak dari kebakaran pipa tersebut membuat ratusan Kepala Keluarga (KK) di wilayah Jatituhu kesulitan air bersih. “Setidaknya ada 100 KK kini kesulitan air bersih karena air tidak bisa lagi mengalir ke sumber penampungan,” katanya.

Baca juga:  Restoran di Nusa Dua Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Ia menjelaskan untuk saat ini warga masih bisa memanfaatkan air yang ditampung di cubang umum yang ada di wilayah tersebut. Bahkan, dirinya mengaku kalau pipa tersebut tidak diperbaiki, warga setempat terancam kesulitan air bersih.

“Saat ini air masih cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar sebulan lagi. Kalau tidak segera disambung, dan air di cubang habis, maka warga akan kesulitan air bersih,” jelas Tamu.

Baca juga:  Rumah Ludes Terbakar, Satu Korban Luka

Lebih lanjut dikatakannya, pipa yang terbakar tersebut merupakan bantuan dari donatur. Dan saat ini pihaknya juga berharap ada bantuan pipa dari pihak donatur agar pipa bisa diperbaiki. “Kalau nanti ada bantuan pipi, warga siap memasangnya,” harapnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN