Pemkab Badung bersama OJK dan BPD Bali menggelar kegiatan literasi dan inklusi keuangan. (BP/Ist)

GUNA meningkatkan akses keuangan, Pemkab Badung bersama OJK dan BPD Bali menggelar kegiatan literasi dan inklusi keuangan, Rabu (25/10). Hal ini dilakukan lantaran akses keuangan dianggap penting dalam perekonomian.

Kegiatan yang digelar di Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi ini juga untuk memperingati Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang jatuh setiap Oktober, sejak tahun 2016.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Badung Ida Bagus Gede Arjana mengatakan, akses keuangan masyarakat merupakan katalisator yang sangat penting dalam perekonomian. Terlebih akses yang lebih baik ke produk dan layanan jasa keuangan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi. “Ini membawa banyak manfaat, baik pada tingkat individu maupun tingkat makro ekonomi,” ujar Arjana.

Menurutnya, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif dan Peraturan Menteri Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Strategi Nasional Keuangan Inklusif, tingkat inklusi keuangan ditargetkan mencapai angka 90 persen pada tahun 2024.

Baca juga:  Warga Pecatu Keluhkan Pemasangan Kabel yang Semrawut

“Untuk mencapai target tersebut, Regulator bersama Kementerian/Lembaga terkait, Industri Jasa Keuangan dan berbagai pihak lainnya mempersiapkan strategi dan kebijakan dalam rangka mendorong tingkat literasi dan inklusi keuangan. Salah satu strategi yang dilakukan adalah melalui penyelenggaraan BIK yang dilaksanakan setiap bulan Oktober, sejak tahun 2016,” jelasnya.

Arjana mengaku pelaksanaan BIK tahun ini, Pemkab Badung turut berpartisipasi aktif dengan menyelenggarakan Kegiatan Literasi dan Inklusi Keuangan bersama OJK dan PT BPD Bali. Kegiatan ini terlaksana melalui koordinasi dan sinergi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Badung.

Dalam kegiatan ini telah dilaksanakan pemberian Kredit Mesari (Membangun Masyarakat Bali) dari PT Bank BPD Bali yang merupakan Generic Model Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) kepada dua orang perwakilan UMKM di Desa Cemagi yang merupakan calon debitur Program Pusaka Badung (Program KUR channeling dari BUMDes Metu Sedana), pembukaan rekening Simpanan Pelajar (SimPel) dari PT Bank BPD Bali kepada dua puluh siswa SD 2 Cemagi dan SMP Negeri 7 Mengwi serta pemberian CSR berupa dua tempat sampah.

Baca juga:  Korban Rasionalisasi Anggaran di Badung, SMPN 5 Abiansemal Batal Dibangun

Acara dilanjutkan dengan penyampaian edukasi waspada investasi bodong dan pinjaman online ilegal dari OJK, pengenalan produk keuangan dari BPD Bali, serta Dana Punia menggunakan Qris ke Pura Batu Ngaus dan Pemantauan ke UMKM yang berada di sekitar obyek wisata Pantai Cemagi yang telah mengaplikasikan layanan transaksi pembayaran melalui Qris.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Badung, Ida Bagus Gede Arjana, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Ananda R. Mooy, Direktur Utama PT Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, dan Perbekel Desa Cemagi, I Putu Hendra Sastrawan, serta Kepala OPD di lingkungan Pemkab Badung.

Baca juga:  Sambut Tahun Baru, Perjuangan Tolak Reklamasi Teluk Benoa Makin Bergelora

“Harapannya dengan kegiatan ini merupakan kick-off dari dukungan akses permodalan kepada UMKM dan pengenalan SimPel kepada pelajar di Desa Wisata Cemagi. Kedepan, Pemkab Badung bersama OJK dan Lembaga Jasa Keuangan melalui TPAKD akan mendorong pemerataan literasi dan inklusi keuangan di Desa Wisata Cemagi, agar potensi perekonomian dari pariwisata dapat dimanfaatkan dengan baik dan terhindar dari investasi bodong,” paparnya. (Adv/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *