Menlu RI Retno Marsudi menyampaikan sambutan dalam Pertemuan ke-5 Tingkat Menteri AIS Forum di Nusa Dua, Bali, pada Selasa (10/10/2023). (BP/Ant)

NUSA DUA, BALIPOST.com – Indonesia mengajak negara-negara pulau dan negara kepulauan untuk berkolaborasi menghadapi isu global yang menjadi tantangan. Mereka diajak untuk terlibat secara intensif dengan forum- forum terkait lainnya di kawasan, guna memperkuat tata kelola dan meningkatkan manfaatnya

Dalam pertemuan ke lima tingkat menteri forum negara-negara pulau dan negara kepulauan (AIS), Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan, Forum Negara Pulau dan Kepulauan (AIS Forum) harus menjadi acuan untuk mengembangkan kerja sama yang inklusif dalam menangani beragam tantangan global.

Penguatan kerja sama multilateral melalui AIS Forum disebutnya penting untuk menghadapi berbagai krisis di antaranya perubahan iklim dan naiknya permukaan air laut, polusi laut, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Baca juga:  Jokowi Hadiri KTT Perayaan 50 Tahun Kerja Sama ASEAN-Jepang

Untuk itu perlu dipastikan ada solidaritas diantara negara-negara pulau dan kepulauan lainnya melalui sejumlah upaya inovatif, yaitu dengan empat fokus utama, diantaranya dengan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru dan ekowisata, sampah plastik di laut dan pesisir dan tata kelola maritim.

“Indonesia dan kita semua memilih jalan yang benar, memilih jalur kerja sama dan solidaritas yang inklusif. Ini adalah saat yang mendesak bagi kita sebagai negara pulau dan kepulauan untuk berdiri dalam solidaritas dan kerja sama,” tutur Retno ketika memimpin Pertemuan ke-5 Tingkat Menteri AIS Forum di Nusa Dua, Bali, dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (10/10).

Baca juga:  Karena Ini, KPU Khawatir Banyak Warga Batur Tak Datang ke TPS

Guna mencapai tujuan tersebut, Menlu RI menyerukan perlunya menjamin solidaritas di antara negara pulau dan kepulauan untuk menghadapi tantangan bersama. “AIS Forum harus terus menghasilkan upaya inovatif untuk menjamin keberlanjutan laut kita dalam mengatasi tiga krisis yang ada,” tutur dia.

Selanjutnya, Menlu RI mengharapkan AIS Forum untuk terlibat secara intensif dengan forum-forum terkait lainnya di kawasan, guna memperkuat tata kelola dan meningkatkan manfaatnya. “AIS Forum harus terus berkembang menjadi jembatan upaya bersama dalam menghubungkan kerangka pembangunan yang terbuka dan inklusif serta mengubah inisiatif menjadi kenyataan,” ujar dia.

Baca juga:  Kisruh Penurunan Perbekel, Puluhan Warga Datangi Kantor Desa Tukadaya

Indonesia menjadi tuan rumah KTT AIS Forum yang diselenggarakan pertama kalinya pada 11 Oktober 2023 di Nusa Dua, Bali. Pertemuan puncak yang rencananya dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo itu disebut Menlu Retno akan menjadi tonggak sejarah yang mendasari sinergi solusi untuk mengatasi tantangan global.

KTT AIS Forum yang mengusung tiga tema utama yaitu ekonomi biru, masa depan kelautan, serta solidaritas itu diikuti oleh sebanyak 29 negara dari total 51 negara peserta AIS Forum, serta empat organisasi internasional. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN