Ketua DPRD Provinsi Bali, I Nyoman Adi Wiryatama saat ditemui usai Rapat Koordinasi bersama Pj. Gubernur Bali, Kamis (5/10). (BP/Win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Rencana pengembangan moda transportasi modern, yakni Light Rail Transit (LRT) di Bali semakin menguat untuk segera direalisasikan. Apalagi, LRT menjadi salah satu perencanaan strategis yang sudah masuk dalam skema masterplan pengembangan infrastruktur transportasi di Bali yang tertuang dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional serta Daerah (RIPNAS dan RIPDA).

Bahkan, tahap feasibility study atau uji kelayakan akan segera dilakukan. Setelah dinyatakan layak, maka pbangunan LRT yang menjadi akses ke Bandara I Gusti Ngurah Rai ini akan dilakukan groundbreaking.

Kendati demikian, Ketua DPRD Provinsi Bali, I Nyoman Adi Wiryanata, mengingatkan Pj. Gubernur Bali agar berhati-hati dalam pelaksanaan proyek nasional ini. Terlebih masalah groundbreaking. Politisi PDI Perjuangan ini tidak ingin nasib proyek pembangunan LRT ini sama seperti Jalan Tol Singaraja-Mengwi.

Baca juga:  Politik Tidak Boleh Memecah Belah Bangsa

Proyek tol telah dilakukan beberapa kali groundbreaking, namun terhenti karena ada permasalahan pada konsersiumnya. Ia tidak ingin kepercayaan masyarakat kepada pemerintah menurun hanya gara-gara masalah proyek pembangunan nasional yang mandeg karena masalah pendanaan yang belum pasti.

“Saya bilang begini, Pak Pj. Gubernur (Sang Made Mahendra Jaya,red) tolong juga hati-hati berencana. Kalau nanti sudah di groundbreaking kayak jalan Tol Gilimanuk-Mengwi, tapi beberapa groundbreaking sampai sekarang tidak ada titik terangnya, katanya konsersiumnya pecah terus. Nah, saya kan khawatir kalau terus begitu program kita nanti masyarakat gak percaya sama pemerintah. Saya bilang kalau sudah nyata sekali duitnya ada, baru kita groundbreaking,” tegas Adi Wiryatama, Kamis (5/10).

Baca juga:  Dipertanyakan, Pembangunan Pondasi di Lokasi Langganan Banjir

Sebelumnya, pada Selasa (3/10), Pj. Gubernur Mahendra Jaya didampingi Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta telah melakukan audiensi dengan Menteri PPN/Bappenas, Suharso Monoarfa. Dalam pertemuan tersebut, Samsi Gunarta mengungkapkan bahwa Pj. Gubernur Mahendra Jaya secara khusus memohon pertimbangan dan bantuan berupa dukungan regulasi dan pendanaan dari pusat guna merealisasikan LRT di Bali. Menteri Suharso Monoarfa pun memberikan arahan agar selain menggunakan sumber pendanaan yang berasal dari luar negeri opsi pinjaman dalam negeri dapat dipertimbangkan.

Mengingat urgensi pelaksanaan, Menteri Monoarfa akan mendorong opsi pendanaan berupa pinjaman dalam negeri untuk memastikan kehadiran pemerintah dalam projek ini. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun prasarana berupa terowongan, trek, stasiun, depo, dan kosntruksi sipil lainnya.

Baca juga:  Paceklik Programmer, Ekosistem Industri Digital di Bali Terganjal

Lebih jauh, Samsi Gunarta juga merinci jalur LRT yang akan dibangun di Bali pada fase awal dari lintasan Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga Mengwi, yang ke depannya direncanakan mencakup seluruh wilayah Bali. Lintasan ini pun dibagi ke dalam tiga tahapan. Yakni, fase 1 Bandara I Gusti Ngurah Rai – Seminyak (via Central Parkir), fase 2 Seminyak – Canggu, dan fase 3 Canggu – Mengwi.

Untuk mendapatkan pembiayaan yang cukup dalam menjaga keberlangsungan pengoperasian LRT secara kontinu dari pelayanan yang diberikan, telah diusulkan pula agar LRT ini masuk dalam konsep perluasan layanan sebagai upaya memberikan alternatif layanan yang lebih efisien dan memecah kemacetan Bandara. (Winatha/Balipost)

BAGIKAN