Tim Evaluasi Kemendikbudristek dipimpin Dr. Lukman saat visitasi usulan Prodi Sarjana Kedokteran Unmas Denpasar. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Masyarakat Bali akan semakin banyak memiliki pilihan studi lanjut Sarjana Kedokteran. Univ. Mahasaraswati (Unmas) Denpasar segera membuka Prodi Kedokteran Program Sarjana dan Program Studi Pendidikan Dokter Program Profesi. Pada Rabu (30/8) Unmas Denpasar divisitasi Tim Evaluasi Lapangan dari Kemendikbudristek RI.

Tim dipimpin langsung Direktur Kelembagaan Ditjen Diktiristek, Dr. Lukman, S. T., M. Hum., bersama 12 anggota lainnya. Di antaranya Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Kemenkes, Dra. Hj. Oos Fatimah Rosyati, M. Kes., Direktur Akreditasi LAMPTKes, Dr. Soetrisno Soemardjo, M. A dan lainnya.

Tim evaluasi mendengarkan pemaparan Rektor Unmas Dr. I Made Sukamerta, M. Pd., terkait kesiapan Unmas dan meninjau langsung fasilitas lab, gedung dan SDM pendukung. Acara itu juga dihadiri perwakilan FK Unud sebagai Lembaga Pembina Prodi Kedokteran Unmas, direktur rumah sakit pendidikan Unmas yakni RSUD Wangaya dan RS Bangli, unsur pemerintah yakni Pemprov. Bali, Pemkot Denpasar dan Pemkab. Bangli, pimpinan puskesmas, Kadiskes Bali dan stakeholders lainnya.

Baca juga:  ''Pasukan Biru'' Lapas Tabanan Ikut Cor Jembatan TMMD

Ketua Tim Evaluasi Lapangan Kemendikbudristek, Dr. Lukman mengatakan melihat matangnya persiapan yang dilakukan, dia optimis Unmas bisa membuka FK dengan segera. Namun demikian keputusan akhir menunggu hasil pleno dan SK dari Mendikbudristek.

Rektor Unmas Made Sukamerta didampingi WR I Prof. Dr, Gde Wiryawan S.H. M.,H. , WR II, Dr. . Nengah Landra,S.E. M.M., WR III Dr. I Komang Budiarta, S.Pd.,M.Pd., M.Hum., dan Ketua LPMI , Drs. I Made Legawa, M.Si, menjelaskan bahwa Unmas Denpasar perlu waktu dua tahun untuk mempersiapkan Prodi Kedokteran Program Sarjana. Mulai dari menyiapkan 11 jenis lab, rumah sakit pendidikan yakni RSUD Wangaya dan RS Bangli, memiliki 30 SDM dosen dari 26 syarat mininal hingga dukungan rekomendasi dari Pemprov Bali diteken langsung Gubernur Bali Wayan Koster, Pemkot Denpasar, Pemkab Bangli dan FK Unud hingga rekomendasi dari Kemenkes yang pada Januari lalu.

 

Baca juga:  Bantuan Korban COVID-19 Diminta Jangan Tumpang Tindih

Dikatakannya, Unmas membuka FK guna memberi kesempatan seluas-luasnya bagi warga Bali untuk menempuh pendidikan dokter karena selama ini banyak yang menempuh FK di luar Bali. Kedua, Unmas ingin terus memajukan iklim akademik di Bali dan menyiapkan SDM bidang kesehatan karena di Bali banyak didirikan RS berskala nasional dan internasional yang memerlukan SDM dokter.

Jika usulan FK Unmas ini diijinkan Kemendikbudristek, Made Sukamerta mengatakan Unmas akan memiliki prodi bidang kesehatan yang lengkap yakni FKG, Farmasi dan Kedokteran. Dia yakin FK Unmas sangat dinanti-nantikan kehadirannya oleh masyarakat Bali karena kampusnya strategis di tengah kota dengan rumah sakit kerjasama pendidikan RSUD Wangaya Denpasar dan Bangli.

Baca juga:  Gubernur Koster Tunjukkan Kawasan Reklamasi Pelabuhan Benoa, Begini Reaksi JK

Soal konsentrasi keunggulan FK Unmas, Rektor Made Sukamerta mengatakan mengambil kearifan lokal Bali yakni bidang Ethnomedicine yakni pelayanan kesehatan berbasiskan budaya. Termasuk mendukung implementasi Pergub Bali No 55/2019 soal Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali ( usada Bali) dan obat herbal Bali yang sudah teruji secara klinis. Pelayanan kesehatan berbasis budaya ini juga diperuntukkan semua pasien, mereka dilayani sesuai karakter budaya daerahnya termasuk pasien WNA yang ke Bali. (Adv/balipost)

BAGIKAN