Kakak Ray Misno, Ni Luh Putu Sri Widiastuty, berada di rumah duka, Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Meninggalnya I Made Gede Ray Misno, mantan Ketua KPU Denpasar, saat hari raya Kuningan, Sabtu (12/8) membawa duka mendalam bagi pihak keluarga. Apalagi, almarhum sebelumnya tidak memiliki riwayat sakit, justru tampak terlihat bugar dan sehat.

Seperti disampaikan Kakak kandung Ray Misno, Ni Luh Putu Sri Widiastuty. Sri mengatakan almarhum yang berusia 52 tahun ini dikenal rajin olahraga.

Ditambah lagi, sehari sebelum meninggal, almarhum masih terlihat bugar dan makan dengan lahap. Bahkan, pengakuan Sri, ia juga sempat diingatkan almarhum untuk mengurangi konsumsi daging untuk menjaga kolesterol. “Dia ini tampak sehat dan tidak ada riwayat sakit,” ucapnya.

Baca juga:  Toko Grosir di Tusan Terbakar

Ia mengatakan almarhum kesehariannya memang tinggal di Denpasar dan baru pulang ke Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri jelang hari raya. Almarhum beserta istri dan anaknya datang pada Jumat malam atau sehari sebelum hari raya Kuningan sekitar pukul 19.00 WITA.

Pada Sabtu pagi sekitar pukul 06.00 WITA, almarhum sempat meminta kopi dan air hangat. “Di dalam kamar oleh istrinya, almarhum sempat bilang tidak nyaman bagian dada dan terasa sesak,” ucap Sri.

Baca juga:  Keluarga hingga Rekan Sejawat Hadiri Ngaben Ray Misno

Mendapati kondisi suaminya yang mengeluh tak nyaman di bagian dada, Sri mengatakan istrinya pun berinisiatif mengajak ke rumah sakit. Tapi, belum sampai beranjak ke rumah sakit, Ray Misno rebah di kasur.

Sang istri, Ni Wayan Sunihati, disebut Sri berteriak sehingga anak-anak almarhum termasuk dirinya langsung masuk kamar untuk mencari tahu apa yang terjadi. Sang adik dibawa ke RSUD Tabanan.

Sementara untuk upacara, pihak keluarga masih melakukan rembug. Rencananya hasil koordinasi dengan adat disebutkan ada hari baik pada 18 Agustus.

Baca juga:  Asap Kebakaran TPA Suwung Menurun 60 Persen, Pengungsi Dipulangkan

Namun prosesi upacara dikubur atau diaben masih rembug sembari menunggu adik bungsu almarhum datang dari Amerika.

Almarhum Ray Misno kelahiran 15 November 1972 ini adalah anak kedua dari 5 bersaudara pasangan I Nyoman Budiasa (alm) dan Ni Nengah Sopi (alm). Ia memiliki dua orang anak, Gek Putu Janurdina Gayatri Raysun Putri dan Made Gede Bagus Hari Merdeka Nusantara Raysun Putra. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *