Made Nurbawa (kanan) bersama almarhum Ray Misno (kiri). (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Jenazah Made Gede Ray Misno, mantan Ketua KPU Denpasar yang berpulang tepat di hari raya Kuningan, Sabtu (12/8), rencananya akan dibawa pulang ke kediamannya di wilayah Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan pukul 17.00 WITA dari RSUD Tabanan. Rencananya pengabenan akan dilaksanakan pada 18 Agustus 2023.

Informasi ini disampaikan rekan sekaligus sahabat almarhum, Ketua KONI Tabanan, I Made Nurbawa. Dikatakan Nurbawa, almarhum pada Sabtu pagi sekitar pukul 05.00 WITA sempat memberikan ucapan selamat Hari Raya Kuningan ke seluruh grup WhatsApp yang diikutinya, termasuk di KMHDI, yang memang almarhum merupakan perintis dari lahirnya KMHDI.

Baca juga:  Bandara Ngurah Rai Wajibkan Bayar Parkir Cashless di Jam Tertentu

Namun sekitar pukul 07.00 WITA, dikabarkan almarhum sempat dibawa ke rumah sakit lantaran mengeluh sakit di bagian dada. Dan pukul 09.00 WITA, kabar duka pun tersiar.

“Dia ini rajin kirim ucapan di WA grup, bahkan tadi pagi jam 5 pagi sudah share ucapan selamat hari raya Kuningan, sampai akhirnya dapat kabar jam 07.00 dia diajak ke rumah sakit karena sakit dada dan jam 09.00 sudah beredar kabar duka,” ucapnya.

Baca juga:  Tambahan Hari Ini, Korban Jiwa COVID-19 Tanpa Komorbid Mendominasi

Jenazah akan dibawa pulang ke rumah duka, Sabtu sore ini pukul 17.00 WITA.

Nurbawa sudah mengenal almarhum sejak 1992. Saat itu dirinya bersama almarhum masih mahasiswa, dan sama-sama ikut merintis terbentuknya KMHDI. “Sering ketemu di berbagai kegiatan, meski dia sekolah di Malang, saya di Unud, sampai terbentuk KMHDI tahun 93 sering kumpul dan rutin sampai sekarang. Apalagi almarhum ini memang perintis terbentuknya KMHDI,” terangnya.

Di mata Nurbawa, almarhum adalah sosok yang selalu gembira, tertawa, dan kocak. Dia juga memiliki prinsip dan gaya karakter pribadi tak mudah terpengaruh dan mudah bergaul.

Baca juga:  Hasil Pemilu Bali Digugat ke MK

Terkait sakit yang dialami almarhum, Nurbawa juga baru mendapat informasi bahwa sebelumnya Ray Misno sempat mengeluh sakit dada dan sesak saat mengikuti rapat paripurna.

“Jadi kebetulan ada temen dekatnya yang mengatakan kalau akhir bulan Juli, sehari sebelum sidang paripurna di DPRD Bali, almarhum sempat mengeluh jantungnya berdetak cepat dan badannya lemas tiba tiba,” terangnya.

Ia pun bersama rekan rekan lainnya merasa kehilangan sosok almarhum. Nurbawa mendoakan agar almarhum mendapat tempat terbaik. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN