Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kanan) di Kawasan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Kasus dugaan pemukulan menimpa salah satu kader PDI Perjuangan, Suparijanto. Pemukulan ini diduga dilakukan Ketua DPC Gerindra di Semarang, Jawa Tengah.

Dugaan pemukulan ini diungkap Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Kawasan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9). Dikutip dari Kantor Berita Antara, ia mengatakan menjelang pemilu seharusnya seluruh pihak dapat menunjukkan kualitas demokrasi yang baik. Untuk itu, Hasto menyesalkan peristiwa tersebut.

Baca juga:  Di Bali, Prabowo Janjikan Rekrut Pejabat Anti Korupsi  

“Karena itulah kami sangat menyesalkan terhadap suatu-suatu tindakan arogansi apalagi menggunakan intimidasi menggunakan kekerasan, itu tidak boleh di dalam alam demokrasi kita,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Semarang Hendrar Prihadi mengatakan peristiwa pemukulan itu terjadi sekitar pukul 21.45 WIB pada Jumat (8/9).

“Tadi malam hari Jumat jam 21.45 WIB ada kawan kami Pak Suparjianto warga Jalan Cumi-cumi, Kelurahan Bandarharjo, Semarang Utara, yang didatangi ketua DPC Gerindra. Kemudian tanpa babibu Ketua Gerindra yang juga anggota DPRD, Kota Semarang itu memukul kader kami,” tambah Hendrar.

Baca juga:  Jadikan PDI Perjuangan Partainya Krama Bali

Dia mengatakan Hasto meminta kader PDIP meredam emosi dan melaporkan peristiwa itu kepada pihak kepolisian. Insiden tersebut juga sudah dilaporkan kepada Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul hingga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

“Dan perintah dari Pak Sekjen pagi hari ini pertama, kami diminta untuk meredam emosi kawan-kawan supaya di Semarang itu tidak terjadi sebuah pertikaian yang keras antara dua partai ini, partai kami dan Gerindra,” imbuhnya.

Baca juga:  Disebut Pengkhianat, Suwirta Keluar dari Gerindra

Ia pun menuturkan akan segera melaksanakan perintah untuk melaporkan kejadian itu kepada pihak berwenang. Adapun pemukulan terjadi karena pemasangan bendera PDIP.

“Alasan (pemukulan) nya karena kader kami memasang bendera di sekitar perkampungan yang di situ tinggal Pak Ketua Gerindra,” pungkasnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN